SOLOPOS.COM - Ilustrasi dengkul terasa sakit. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Penyebab lutut atau dengkul kopong disebut karena sering melakukan masturbasi, apakah ini mitos atau fakta? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Banyak pria mengaku mengalami sensasi lutut kopong setelah melakukan onani. Meski onani berlebihan sangat tidak disarankan karena dapat mengganggu fungsi tubuh, bukan berarti lutut kopong terjadi akibat onani.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Tulang kita nggak halus jadi biasa ada bunyi. Kalau lama-lama dibiarkan terus akan menyebabkan radang.   iasanya bunyi kalau pada usia tua karena pengapuran tulang.

Penyebab lutut kopong bukan karena sering masturbasi. Ada beberapa penyakit yang membuat lutut nyeri atau terasa kopong seperti arthritis, asam urat dan infeksi sendi. Pada usia muda, penyebab nyeri lutut adalah tendinitis patella atau radang tendon dan penyakit Osgood-Schlatter (radang pada penonjolan tulang kering dibawah tulang lutut).

Dikutip dari alodokter.com pada Kamis (16/2/2023), kurangnya kelenturan atau kekuatan otot juga menjadi penyebab lutut terasa kopong. Otot yang terlalu tegang atau sebaliknya otot yang lemah, kurang berfungsi sebagai penyokong pada lutut, karena otot tersebut tidak menyerap stres yang terjadi pada sendi lutut dengan baik selama aktivitas.

Beberapa olahraga juga menyebabkan risiko tinggi nyeri pada lutut. Seperti basket yang banyak melakukan gerakan lompat dan berputar, dan lari yang bisa menyebabkan beban berulang-ulang pada lutut.

Lutut kopong yang sering disebut karena masturbasi sebenarnya merupakan istilah yang digunakan orang awam untuk menggambarkan lutut yang berbunyi ketika ditekuk. Dunia medis sendiri sebenarnya tidak mengenal istilah ini.

Bunyi yang muncul saat kamu menekuk lutut disebut krepitus. Kondisi ini termasuk normal, tidak menimbulkan rasa sakit, serta bisa terjadi meskipun Anda dalam keadaan sehat. Krepitus disebabkan oleh gesekan tulang rawan pada permukaan sendi atau jaringan lunak lain di sekitar lutut.

Selain itu, dengkul kopong juga bisa muncul jika otot paha berkontraksi terlalu kencang. Tempurung lutut yang tertarik akan menghasilkan bunyi gemeretak ketika Anda menggerakkan kaki.  Biasanya bunyi krepitasi lutut bersumber dari sendi patellofemoral. Sendi patellofemoral merupakan sendi yang terletak pada tempurung lutut dan dekat dengan tulang paha.

Dikutip dari hellosehat.com pada Kamis (16/2/2023), penanganan lutut kopong harus disesuaikan dengan penyebabnya. Sebagai contoh, bila penyakit yang mendasari lutut kopong adalah osteoarthritis, Anda perlu menjalani pengobatan radang sendi untuk mengurangi peradangan.

Selain itu, Anda juga perlu menjalani terapi fisik demi menguatkan otot-otot yang menopang lutut. Terapi ini tentunya harus dilakukan secara rutin agar bunyi krepitasi tidak sering muncul.  Namun, jika Anda dalam kondisi yang sehat, melakukan olahraga untuk menambah kepadatan tulang secara rutin dapat membantu mengurangi dengkul kopong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya