SOLOPOS.COM - TRADISIONAL--Suasana Wedangan Pendopo di Turisari, Solo. Suasana tradisional plus barang-barang antik jadi nilai lebih wedangan ini.Foto diambil Kamis (16/2/2012) malam. JIBI/SOLOPOS/Ahmad Hartanto

TRADISIONAL--Suasana Wedangan Pendopo di Turisari, Solo. Suasana tradisional plus barang-barang antik jadi nilai lebih wedangan ini.Foto diambil Kamis (16/2/2012) malam. JIBI/SOLOPOS/Ahmad Hartanto

Di rumah tua klasik dengan cat putih, tertata rapi ratusan benda kuno. Mulai kursi dan meja, hiasan dinding kepala rusa, foto-foto hitam-putih serta beberapa mainan tradisional. Suasananya tenang, lampu yang tak terlalu menyilaukan dan iringan suara klenengan dari tape recorder. Makanan yang disediakan tempat itu adalah jajanan khas warung hik.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Tempat makan berkonsep heritage itu diberi nama Wedangan Pendopo, terletak di Jl Srigading I No 7, Turisari, Mangkubumen, Banjarsari, Solo.

Pemiliknya, pasangan pengusaha-PNS, Ustiani dan Totok, membuka wedangan itu, akhir Agustus 2011. “Awalnya tidak sengaja membuat tempat makan seperti ini, rasanya serba kebetulan ya,” tutur Ustiani saat ditemui di tempat itu, Kamis (16/2) sore.

Serba kebetulan yang ia maksud antara lain membeli rumah tua di dekat rumahnya. Lalu, suaminya yang gemar mengoleksi barang-barang antik nan jadul, namun kewalahan menyimpannya.

Akhirnya, ia memadukan beberapa unsur yang dimiliki sebelumnya hingga menjadi sebuah tempat makan sekaligus bersantai di Kota Solo. Di lokasi itu, pengunjung dapat menikmati suasana rumah tua yang klasik dan bersih, peralatan rumah dan interior yang antik serta hidangan lawas dengan rasa dan selera tradisional. “Bisa dikatakan tempat wedangan dengan konsep melestarikan hidangan tradisional yang dibantu dengan keberadaan benda-benda yang antik,” tutur dia.

Beberapa kuliner yang disajikan tidak terlalu berbeda dengan hik sistem gerobak di pinggir jalan atau wedangan. Ada aneka sate, mulai dari kikil sapi, usus ayam dan telur puyuh. Beragam sajian gorengan juga disediakan seperti mendoan, bakwan udang, tahu dan tempe. Yang paling spesial di tempat ini adalah tempe dan tahu bacem yang rasanya mantap. Bumbunya meresap hingga ke dalam, teksturnya kenyal dan lembut.

“Minuman ada jahe sere, teh, tidak beda. Cuma jahenya tidak murni jahe yang digepuk dan disiram air panas. Saya buat ada bumbu jahenya, jadi lebih harum dan segar,” tutur dia. Ada beberapa menu makanan seperti nasi sambal goreng lombok ijo yang jarang ditemui di tempat makan di Solo. Harganya sangat terjangkau. Satu porsi nasi hanya Rp3.000. wedang jahe sere Rp3.500, aneka sate seperti sate kikil Rp3.000 dan sate usus Rp2.000. Untuk tahu atau tempe bacem Rp1.000. Tak jauh berbeda dengan warung hik di pinggir jalan. Tapi suasananya, sangat berbeda.

Ustiani awalnya ragu dengan konsep wedangan kelas priyayi Jawa klasik ini dapat diterima masyarakat Solo. “Anggapan saya, orang takut datang karena tempatnya begini, pasti makanannya mahal-mahal. Padahal tidak beda dengan wedangan di tempat lain,” tutur dia. Banyak tamu artis atau orang terpandang dari luar kota yang singgah di Wedangan Pendopo. Tak sedikit pula, anak muda, berbagai komunitas, kalangan karyawan kantor serta keluarga yang ikut menikmati suasana Jawa lama.

Tempat lain dengan konsep mirip dengan Wedangan Pendopo adalah Omah Sinten Heritage Hotel and Resto dan Pecel Solo Waroeng Tempo Dulu. Omah Sinten yang terletak di kawasan Ngarsopuro Solo ini juga memaksimalkan bangunan joglo klasik di halaman muka. Meja dan kursinya pun tak kalah unik dan antik. “Beberapa fasilitas di sini memang bergaya klasik dan menunya pun pilihan khas Jawa,” kata Marketing Manager, Brahmantya.

Demikian pun di Pecel Solo Waroeng Tempo Doeloe yang menjual kuliner dan suasana yang cozy, adem serta pecelnya yang melegenda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya