Lifestyle
Sabtu, 1 Mei 2021 - 21:54 WIB

Makin Mudah Kulakan di Pasar Tegal Gubug Via GT Palimanan 2

Mariyana Ricky P.d  /  Alvari Kunto Prabowo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu pintu masuk di Pasar Tegal Gubug Cirebon. (Andhika Wahyu)

Solopos.com, CIREBON -- Riuh rendah bahasa Jawa bercampur bahasa Sunda terdengar dari Pasar Induk Tegal Gubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (30/4/2021).

Advertisement

Obrolan di antara mereka beragam. Mulai dari tawar menawar antara pembeli dan pedagang, hingga teriakan dari jasa angkut becak yang menjajakan jasa. Sesekali, Toa pos informasi mengumumkan panggilan bagi salah satu pengunjung yang terpisah dari keluarga.

Aktivitas di Pasar Grosir Sandang Tegal Gubug, Cirebon. (Andhika Wahyu)

Pasar seluas 11 hektare yang memiliki 12.000-an pedagang oprokan dan kios itu tak buka setiap hari. Konon, pedagang oprokan di dalamnya berpindah lokasi pada hari tertentu.

Advertisement
Aktivitas di Pasar Grosir Sandang Tegal Gubug, Cirebon. (Andhika Wahyu)

Pasar seluas 11 hektare yang memiliki 12.000-an pedagang oprokan dan kios itu tak buka setiap hari. Konon, pedagang oprokan di dalamnya berpindah lokasi pada hari tertentu.

Baca Juga : Berangkatkan 1 Kapal, Nelayan Tegal Butuh Minimal Rp1 Miliar

Hanya pada Selasa, Jumat, dan Sabtu mereka menggelar lapak di Pasar Tegal Gubug. Salah seorang pedagang, Haji Amrizal, menyebut aktivitas pasar kembali bergeliat dua bulan terakhir. Saat awal-awal Pandemi Covid-19, pasar sempat sepi.

Advertisement
Reporter Solopos.com, Mariyana Ricky, mewawancarai pedagang di Pasar Tegal Gubug. (Andhika Wahyu)

Amrizal menyebut keberadaan Tol Trans Jawa mendukung pergerakan tersebut. Pembeli yang kulakan kerap membawa truk hingga mobil besar untuk mengangkut dagangan. Mereka keluar masuk tol via Gerbang Tol Palimanan 2 dengan mudah tanpa perlu terjebak macet panjang.

Baca Juga : Exit Tol Pekalongan Perpanjang Asa Pedagang Pasar Batik Setono

Kendati, kemacetan di depan Pasar Tegal Gubug masih jadi santapan setiap pasar buka. “Macetnya karena keluar masuk kendaraan dari pasar. Kemudian kendaraan besar ikut melintas,” ucapnya.

Advertisement

Pedagang lain, Iis, mengatakan pasar yang tak buka setiap hari membuat pembeli rela menginap di kawasan pasar. Tak sedikit yang bermalam di kendaraan mereka agar mendapatkan dagangan yang diinginkan.

Pasar Grosir Sandang Tegal Gubug, Cirebon. (Andhika Wahyu)

“Kelebihan Pasar Tegal Gubug karena banyaknya pedagang dan koleksi. Di sini mau cari apa saja ada, kaus, daster, baju muslim, mukena, jeans, semuanya lengkap. Harganya juga fleksibel, partai besar lebih murah,” jelas pria yang fasih berbahasa Jawa dan Sunda itu.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif