SOLOPOS.COM - Ilustrasi joging (Thehealthsite.com)

Solopos.com, SOLO-Malas gerak tak hanya membahayakan kesehatan kita. Malas gerak ternyata juga bisa mempengaruhi kadar kebahagiaan kita. Kok bisa?

Bagaimana malas gerak bisa berpengaruh terhadap kebahagiaan kita, simak ulasan selengkapnya di tips kesehatan kali ini. Kriteria bahagia setiap orang kerap berbeda. Namun bagaimana bila kriteria tersebut telah terpenuhi namun bahagia belum juga datang. Hal tersebut bisa disebabkan karena Anda yang kurang bergerak. Menurut psikolog Astrid Wiratna, kurang gerak dan malas gerak membuat kualitas hidup seseorang menurun sehingga sulit merasakan bahagia.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

"Mobilitas atau aktivitas bergerak masyarakat sangat mempengaruhi untuk mendapatkan kualitas hidup lebih baik," katanya secara virtual pada acara Pardi Solusi Abadi, Rabu (17/3/2021).

Baca Juga: Varian Baru Corona Bermunculan, Mana yang Harus Diwaspadai?

Keterbatasan mobilitas karena malas bergerak akan mempengaruhi kesehatan psikologis seseorang. Apabila terus malas bergerak, seiring bertambahnya usia maka akan semakin buruk. Individu dengan kesehatan psikologis yang terganggu membuat seseorang selalu tidak nyaman menikmati hidupnya sekalipun dalam segi finansial terpenuhi.

Malas gerak membuat individu akan selalu merasa kecil karena tidak memiliki ikatan pada kelompok manapun. Hal tersebut membuatnya kekurangan hormon Serotonin yang memicu kebagian pada setiap orang. Bila seseorang rajin melakukan mobilisasi maka akan menjaga kualitas hidup spiritual dan biologisnya. Tentunya kebahagiaan akan sangat mudah didapat terlepas apapun itu bentuknya.

"Jika seseorang hanya diam saja, melakukan hal yang monoton berulang maka kebahagiaan dan kesejahteraan akan sulit dirasa. Maka dari itu mobilitas sangat penting dan jangan malas gerak sekalipun itu adalah gerakan kecil,"  beber Astrid.

Risiko Malas Gerak

Berikut ini 10 alasan mengapa kebiasaan malas gerak bisa membahayakan Anda seperti dikutip dari klikdokter.com, Rabu (17/3/2021) :

1. Risiko kanker usus besar dan kanker payudara akan meningkat pada orang yang kurang melakukan aktivitas fisik. Satu studi menunjukkan penurunan 40% angka kematian kanker pada orang yang aktif secara fisik dibandingkan dengan mereka yang tidak aktif.

2. Aktivitas fisik membantu mencegah resistensi insulin, penyebab diabetes tipe 2. Sebuah studi baru-baru ini melaporkan bahwa untuk setiap dua jam menonton TV, risiko diabetes tipe 2 meningkat 14%.

Baca Juga: Mau Payudara Kencang? Coba 4 Olahraga Ini

3. Aktivitas fisik secara teratur membantu mengurangi risiko penurunan kognitif. Satu studi melaporkan bahwa risiko demensia pada orangtua mengalami penurunan sebanyak 50%, apabila mereka berolahraga secara rutin.

4. Orang yang malas bergerak memiliki tingkat tertinggi pada kejadian serangan jantung. Menurut Nurses’ Health Studies, risiko serangan jantung akan berkurang pada wanita yang aktif secara fisik tiga jam atau lebih per minggu (setengah jam setiap hari).

Ilustrasi pasien stroke
Perempuan yang aktif secara fisik mengalami penurunan risiko stroke (ilustrasi/Freepik)

5. Dalam suatu studi, perempuan yang aktif secara fisik mengalami penurunan risiko stroke sebesar 50%.

6. Kurangnya olahraga meningkatkan hilangnya jaringan ikat otot, sehingga membuat aktivitas sehari-hari (berpakaian dan mandi) dan kegiatan lainnya (belanja bahan makanan) jauh lebih sulit untuk dilakukan.

7. Tulang dan otot membutuhkan olahraga teratur untuk menjaga kandungan mineral dan kekuatannya. Angka kejadian pengeroposan tulang berlangsung lebih cepat pada orang yang tidak aktif secara fisik.

8. Orang yang tidak melakukan aktivitas fisik secara teratur lebih mungkin untuk mengalami depresi. Aktivitas fisik adalah cara yang baik untuk mengurangi perubahan suasana hati.

9. Orang yang jarang beraktivitas fisik lebih mungkin untuk mengalami berat badan berlebih. Satu studi menunjukkan bahwa satu jam berjalan setiap hari mengurangi risiko obesitas sebesar 24%.

10. Orang yang berolahraga secara rutin memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih efisien, yang dapat membantu menangkal berbagai penyakit seperti pilek dan flu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya