Lifestyle
Senin, 21 Mei 2012 - 08:44 WIB

Masih Butuh Dana Banyak

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bicara soal program sanitasi, pria ini paling dicari. Diskusi tak akan berjalan sebelum Kepala Bidang Limbah Cair PDAM Solo, Nanang Pirmono, datang. Paparannya sangat mendetail sehingga nyaris tak ada peserta diskusi terbatas yang digelar Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene (IUWASH) yang bertanya.

Hanya Nanang yang bisa menyebutkan secara rinci dana yang masuk dan keluar di bidang pengelolaan limbah cair. Terhitung sejak 2008 hingga 2012, total dana yang digelontorkan APBN untuk pengembangan jaringan IPAL senilai Rp25,6 miliar. Masih ada tambahan dana lagi dari  Ausaid untuk program sama senilai Rp6 miliar. “Dana untuk pembangunan sanitasi khususnya pengembangan jaringan air limbah memang besar namun manfaat yang dirasakan masyarakat juga sama besarnya. Peningkatan derajat kesehatan, penekanan angka pencemaran dan manfaat lainnya,” ujar Nanang, pekan lalu.

Advertisement

Meski programnya bermanfaat, Nanang mengakui masih banyak kendala di sana sini supaya pengelolaan air limbah bisa berjalan optimal. Kendala pertama adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk menyambung air limbah ke jaringan perpipaan. Kedua, masyarakat masih menganggap tarif pemasangan mahal. Ketiga, masih banyak warga yang lebih senang buang tinja langsung ke sungai. “Keempat yang menurut saya keterlaluan adalah jasa penyedot tinja swasta pun ternyata membuang limbahnya ke sungai. Sama saja kan jadinya,” keluh Nanang.

Kendala kelima yang juga membuat PDAM kerap merugi, imbuh Nanang, adalah belum adanya sanksi bagi pelanggan pengelolaan air limbah yang menunggak. Akibatnya, optimalisasi tagihan per bulan hanya 45%, tak bisa lebih dari tahun ke tahun.

“Impian PDAM adalah mengembangkan jaringan hingga lebih dari 20.000 sambungan rumah (SR). Jelas tidak mengkaver semua namun kan ada juga program MCK komunal atau Sanimas (Sanitasi Berbais Masyarakat) untuk menjangkau daerah-daerah rendah. Semua saling bantu-membantu,” paparnya.

Advertisement

Nanang memprediksi agar target MDGs bisa terlampaui, butuh anggaran lagi sekitar Rp89 miliar lebih. Lagi-lagi Nanang membuat detail perincian penggunaan anggaran dari mulai pengembangan jaringan, pembangunan laboratorium, rehabilitasi pipa jaringan pipa Belanda dan masih banyak lagi. “Semua memang harus dipikir serius untuk memberikan layanan optimal,” cetusnya sambil tersenyum.

IUWASH

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif