Lifestyle
Selasa, 24 September 2013 - 01:55 WIB

ME TIME : Saat Sendiri Bisa Menghalau Galau

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Saat sendiri atau me time bisa jadi obat manjur untuk menghalau galau. (womenontheirway.com)

Solopos.com. SOLO — Setiap wanita pastilah memiliki masalah. Baik yang masih berstatus single, atau pun yang sudah berkeluarga. Namun berat atau tidaknya tergantung pada kondisi serta situasi masing-masing individu. Membuangnya jelas tak bisa. Namun meletakkan sejenak masalah itu agar otak bisa sejenak beristirahat menurut sejumlah wanita sangat penting untuk menghalau galau.

“Sebagai seorang ibu rumah tangga, saya ingin semuanya bisa berjalan lancar dan sempurna. Oleh karenanya semua hal saya pikirkan. Dari hal-hal yang sifatnya berat sampai yang ringan-ringan, semua saya pikir. Akibatnya badan jadi capek sendiri. Otak pun menjadi penat sehingga kadang jadi susah tidur,” ujar Lilis Setyowati, ketika dijumpai Solopos.com, Senin (16/9/2013).

Advertisement

Menghadapi dua anak yang masih kecil dan suami yang baru keluar dari pekerjaan, bagi Lilis bukanlah hal yang mudah. Namun juga bukan hal yang sangat sulit untuk dipecahkan. “Cemas memikirkan anak, keluarga sampai ekonomi membuat saya seringkali kecapaian. Biasanya terasanya ketika akan tidur. Karenanya agar tidak stres, selalu saya luangkan waktu untuk beristirahat. Favorit saya untuk menghabiskan waktu biasanya menonton televisi, mendengarkan lagu serta nyalon,” ujarnya.

Di saat-saat sendiri, sambung Lilis, dia bisa melupakan sejenak semua masalah. “Saat creambath itu favorit saya. Ketika kepala dipijat-pijat, rasanya itu enak sekali. Sepertinya semua masalah jadi hilang semua,” ujar Lilis.

Pengakuan senada tentang kebutuhan waktu sendiri itu disampaikan Yeni Indrawati. Untuk merilekskan pikiran, ibu rumah tangga ini mengaku sering menghabiskan waktu dengan tiga kucing anggora kesayangannya.

Advertisement

“Menghabiskan waktu dengan kucing anggora, memberi makan dan minum kucing, memandikan mereka itu bikin saya rileks. Jadi hati ini senang. Biasanya sebelum mengantar anak-anak sekolah, selalu saya sempatkan diri mengurus kucing terlebih dulu. Begitu pun setelah menjemput anak, yang dituju kali pertama pastilah kucing dulu. Hahaha,” ujarnya.

Mengawasi dua orang anak tanpa bantuan suami, bagi Yeni terkadang menjadi beban tersendiri. “Karena suami sering tugas di luar kota, tidak setiap hari dia berada di rumah. Konsekuensinya,  saya harus mengurus sendiri anak-anak. Untungnya sih ada orang tua yang mau membantu. Tapi tetap saja ketika tidak ada suami, mengurus anak-anak terutama saat mereka nakal tidak mudah buat saya,” jelasnya. Jadilah kucing anggora teman setia yang bisa menghibur.

Wanita lainnya, Saptawati, mengatakan setelah mengantar anak-anak ke sekolah terkadang dirinya pergi ke mal bersama sejumlah teman atau sendirian. “Biasanya jalan-jalan ke mal itu bikin tubuh rileks. Melihat-lihat display toko itu menyenangkan. Meski tidak beli tapi hati lega. Maklumlah wanita,” ujarnya.

Advertisement

Konsekuensi dari hobinya yang suka jalan-jalan ke toko, sambung Wati sapaan akrabnya membuatnya terkadang boros dalam masalah keuangan. Sebab, meski sebenarnya tidak membutuhkan namun ketika sudah sampai di toko, dia sering membeli sesuatu akibat lapar mata.

“Menyesal sih kadang-kadang. Tapi akhirnya ya biasa saja karena saya sadar butuh pelepasan untuk menghadapi kejenuhan. Biar sajalah uang habis untuk belanja misalnya, kan besok bisa dicari lagi. Ketimbang stres kan?” (Astrid Prihatini WD/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif