SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebutuhan me time alias waktu untuk diri sendiri bagi para wanita. (reallifecoaching.net)

Solopos.com. SOLO — Di sela aktivitas yang seperti tak henti—khususnya yang berperan ganda sebagai ibu, istri sekaligus wanita karier—waktu untuk diri sendiri terasa langka bagi sebagian perempuan. Sadari, waktu untuk diri sendiri atau—kerennya—me time sejatinya sangat penting.

Bukan hanya bagi wanita yang sudah berkeluarga, perempuan yang masih lajang pun mestinya tetap membutuhkan waktu untuk diri sendiri itu. Me time adalah keluar sejenak dari rutinitas dengan tujuan untuk menyegarkan kembali raga, pikiran dan jiwa.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Banyak aktivitas yang bisa dilakukan wanita saat me time, mulai dari pergi ke salon, melakukan perawatan tubuh, ke toko buku atau melakukan olahraga favorit misalnya yoga dan berenang. Tetapi, sadari pula, saat menikmati me time itu, wanita tidak harus selalu “menghilang” dari rutinitas selama berhari-hari untuk liburan ke luar kota atau ke luar negeri. Me time bisa jadi hanya butuh beberapa jam.

Lantas kapankah para wanita memiliki waktu untuk dirinya sendiri? Apakah para wanita diliputi perasaan bersalah saat menyisihkan sekian jam dari 24 jam itu untuk menyenangkan diri sendiri? Solopos.com, pun mencoba bertanya kepada sejumlah perempuan sibuk di Kota Solo tentang me time mereka demi menjawab pertanyaan itu.

Janji bertemu pada pukul 09.00 WIB di Sabtu (14/9/2013) di Kantor Pemerintah Kecamatan Serengan, Solo, terlewati. Saat jarum jam menunjuk angka 10.30 WIB, ruangan depan kantor kecamatan terlihat sepi. “Bu Kati sudah pergi lagi,” kata seorang petugas Satpam yang tengah bertugas.

Melalui pesan singkat, Kati Ristini memberitahu bahwa dirinya saat itu berada di rumah. Apabila hendak bertemu dengannya disediakan waktu tak lebih dari satu jam karena sesudahnya, ibu dari dua anak itu harus memenuhi janji pertemuan lainnya.

“Aktivitas saya memang banyak sekali. Selain mengerjakan tugas pokok yaitu merias pengantin saya juga aktif di panitia pembangunan kelurahan (PPK) Kemlayan, menjadi ketua panitia pengawas kecamatan (Panwascam) Serengan hingga aktif di organisasi perempuan dan masih banyak lagi. Jadi kalau disebut satu-satu nanti kebanyakan. Hahaha,” ujar Kati seraya menunjukkan sejumlah tas hitam koleksinya yang isinya disesuaikan dengan jenis aktivitasnya.

Kati mengatakan apabila dokumen-dokumen tersebut tidak dipisah di sejumlah tas yang berbeda, dia bakal pusing sendiri. Kati menambahkan, tak hanya berkutat di bisnis rias wajah serta aktivitas kampung namun dirinya juga sibuk mengurus keluarga.

“Tugas wanita itu kan melayani, ya melayani anak, melayani suami hingga masyarakat. Itulah sebabnya wanita lebih cepat capai dan stres. Kalau tidak menyisihkan waktu untuk beristirahat, yang ada tubuh malah jadi cepat sakit dan cepat stres. Yang rugi ya kita sendiri kan,” jelasnya.

Menyiasati agar tubuh dan pikiran tetap segar, Kati mengaku, selalu membuat jadwal rutin yang menjadi pedoman hariannya. Nah, di tengah-tengah jadwal itulah dia menyisipkan sejumlah aktivitas yang sifatnya memanjakan diri sendiri seperti nyalon, renang hingga ikut les ngaji.

“Renang itu biasanya sepekan sekali kemudian les ngaji jadwalnya sepekan dua kali. Dua kegiatan itu saja benar-benar membuat saya rileks. Benar loh. Membayangkan air kolam saja sudah membuat saya ingin nyemplung. Rasanya segar,” tambah dia.

Senada dengan Kati, Saptawati, seorang ibu rumah tangga mengaku juga menyisihkan waktu untuk memanjakan diri sendiri. “Di tengah-tengah kesibukan mengurus anak dan suami, saya tetap menyisihkan waktu untuk diri sendiri. Kalau tidak dibikin seperti itu ya jadinya stres. Maunya marah-marah terus tanpa tahu sebabnya apa. Rasanya jadi capai sekali,” ujarnya.

Jalan-jalan di mal atau pergi ke salon bersama teman wanita, menurut Wati, sapaan akrabnya, adalah kegiatan favoritnya. “Perawatan tubuh seperti facial, creambath serta lulur itu rutin saya lakukan. Biasanya saya ambilnya satu paket. Jadi bisa sampai tiga jam di salon. Enak sekali rasanya, santai dan rileks,” terang dia. Dalam satu bulan, Wati mengaku, bisa dua kali berkunjung ke salon.

Lain lagi dengan pengakuan Yeni Indrawati. Ibu rumah tangga ini mengaku paling suka tidur dan mendengarkan musik untuk mengistirahatkan dirinya. “Mendengarkan musik slow sambil tiduran itu rasanya bahagia sekali. Di saat-saat seperti itu, saya biarkan anak bermain sendiri. Jadi waktu saya buang hanya untuk bermalasan,” jelasnya. Nah, bagaimana dengan Anda?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya