Lifestyle
Kamis, 21 Juni 2018 - 05:10 WIB

Media Sosial Bikin Stres dan Tidak Bahagia

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p lang="zxx"><strong>Solopos.com, SOLO &ndash;</strong> Kehadiran media sosial memang membuat kehidupan lebih berwarna. Media sosial memiliki manfaat untuk menghubungkan banyak orang yang terpisah oleh jarak. Namun, media sosial biasanya membuat seseorang kecanduan. Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk berselancar di media sosial.</p><p lang="zxx">Kebiasaan berselancar di <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180302/484/711446/awas-ini-dampak-buruk-instagram-bagi-kesehatan-mental-">media sosial</a> yang terlalu lama tidak memiliki manfaat. Bahkan, hasil penelitian terbaru seperti dikutip dari laman <em>Psychology Today, </em>Rabu (20/6/2018), menyebut media sosial tidak meningkatkan kebahagiaan.</p><p lang="zxx">Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap remaja di Amerika Serikat menyebut sekitar 82 persen anak berusia 12 tahun ke atas menghabiskan waktu untuk berselancar di <a href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180601/485/919532/cek-kesehatan-jiwa-kamu-lewat-tes-sederhana-ini">media sosial</a>. Hal ini berarti frekuensi interaksi tatap muka dengan orang lain berkurang. Sejumlah ahli berpendapat menurunnya interaksi dengan orang lain, makin rendah pula tingkat kebahagiaannya.</p><p lang="zxx">Psikolog Mike Brooks mengatakan, <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180530/484/919235/apple-bakal-siapkan-gadget-baru-bernama-star">gadget</a> memang memudahkan komunikasi. Namun, alat tersebut juga menjauhkan seseorang dari lingkungan sosialnya, apalagi jika si pengguna sangat aktif menggunakan media sosial. "Media sosial membuat kita lebih mudah membandingkan diri dengan orang lain. Hal ini pada akhirnya memicu <em>cyber bullying,</em>" terangnya.</p><p lang="zxx">Kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain juga sering membuat seseorang lupa bersyukur dan tidak bahagia. Sebab, apa yang telah dimiliki dirasa tidak mampu memberikan kepuasan. Oleh sebab itu, Mike Brooks menyarankan untuk membatasi penggunaan media sosial.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif