SOLOPOS.COM - Seorang pekerja menjahit mukena di rumah Vivi, Semanggi, Pasar Kliwon, Jum'at ( 29/6/2012) (FOTO: Adib Muttaqin Asfar/JIBI/SOLOPOS)
Seorang pekerja menjahit mukena di rumah Vivi, Semanggi, Pasar Kliwon, Jum'at ( 29/6/2012) (FOTO: Adib Muttaqin Asfar/JIBI/SOLOPOS)
Usaha mukena bisa jadi bisnis yang menjanjikan menjelang Ramadan karena meningkatnya permintaan konsumen. Sayangnya tak semua orang mengetahui caranya. Yang paling praktis adalah menjadi reseller karena cukup dengan mencari produsen, membeli barang dan menjualnya kembali dengan harga tinggi.
Berikut beberapa langkah memulai bisnis mukena atau komoditi sejenis:
– Mencari mitra perajin atau jasa konveksi
Ada banyak perajin mukena atau jasa konveksi yang tersebar di Soloraya. Ada yang bekerja berdasarkan pesanan, ada pula yang memang sudah punya produk sendiri. Jika bermitra dengan konveksi yang sudah punya produk sendiri, maka mau tidak mau Anda hanya bisa jadi reseller. Tapi jika konveksi atau perajin itu menerima pesanan, Anda bisa berkreasi menampilkan desain sendiri.
– Membuka pasar
Pasar mukena menjelang Ramadan sangat terbuka. Tidak perlu membuka toko, cukup menggunakan jejaring sosial, blog atau situs dengan domain sendiri. Promosi juga bisa dilakukan langsung di jejaring sosial atau iklan gratis di internet.
– Keuntungan
Besarnya keuntungan tergantung selisih harga jual dan harga beli. Harga jual bisa berbeda jika tempat tujuan masih jarang ada produk sejenis. Karena itu jauh lebih menguntungkan jika mampu menjual ke luar kota menggunakan cara online. Untuk pasar di luar Jawa, harga jual bisa ditentukan antara 1,5-2 kali lipat dari harga beli/produksi. Misalnya mukena dengan harga Rp60.000 dari perajin bisa dijual ke Kalimantan dengan harga lebih dari Rp100.000.
