Lifestyle
Selasa, 30 Mei 2023 - 18:08 WIB

Membersihkan Kotoran di Pusar Apakah Boleh, Ini Penjelasannya

Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi membersihkan pusar. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Kegiatan membersihkan kotoran di pusar biasanya dilakukan sekalian saat mandi, tapi apakah boleh melakukan kegiatan ini? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Pusar merupakan bagian tubuh yang jarang kita perhatikan kebersihannya. Bahkan, sebagian orang menganggap membersihkan pusar merupakan kegiatan yang tidak nyaman. Sehingga, tidak sedikit yang membiarkan kotorannya menumpuk dan menjadi putih.

Advertisement

Padahal, membiarkan pusar kotor dapat menyebabkan bau, bahkan infeksi. Lalu bagaimanakah solusinya?

Apakah boleh membersihkan kotoran di pusar? Pakar dermatologi Gretchen Frieling, MD membolehkan seseorang membersihkan kotoran di pusar asalkan dilakukan secara hati-hati karena masalah dapat terjadi jika hal itu melukai, mengikis kulit atau mengeluarkan darah.

Advertisement

Apakah boleh membersihkan kotoran di pusar? Pakar dermatologi Gretchen Frieling, MD membolehkan seseorang membersihkan kotoran di pusar asalkan dilakukan secara hati-hati karena masalah dapat terjadi jika hal itu melukai, mengikis kulit atau mengeluarkan darah.

Pada saat itu, imbuh Frieling, dapat berisiko terkena infeksi. “Semakin Anda mengiritasi atau mengorek kulit, semakin buruk jadinya, terutama di area yang lebih terbatas seperti pusar,” kata dia seperti disiarkan Livestrong dan dikutip dari Antara pada Selasa (30/5/2023).

Selain itu, jika seseorang memiliki tindikan pusar dan mengoreknya terus menerus maka dia berisiko terkena infeksi atau perkembangan jaringan parut.  Beberapa? bakteri di pusar merupakan hal normal karena kulit memiliki seluruh mikrobiomanya sendiri yang terdiri dari jutaan bakteri, jamur, dan virus yang membantu melindungi tubuh dari dunia luar, menurut peneliti dalam Nature Review Microbiology? pada Januari 2018.

Advertisement

Sebagian besar bakteri itu unik untuk orang tertentu, tetapi beberapa jenis bakteri yang paling umum ditemukan termasuk staphylococcus, corynebacterium, dan streptococcus.  “Pusar mungkin juga mengandung kotoran, sebum (minyak) dan sel kulit mati,” kata Frieling.

Untuk menjawab pertanyaan apakah boleh seseorang membersihkan kotoran di pusar, menurut dia, pada dasarnya seseorang tidak boleh secara aktif mencoba membuat pusarnya benar-benar bebas bakteri.

Namun, jika dia melihat ada benjolan jerawat, folikulitis, atau masalah pusar lainnya (seperti pusar gatal atau berbau), maka mungkin pertanda dia perlu melakukan pembersihan tambahan.

Advertisement

Frieling menyarankan seseorang mulai dengan membersihkan pusar di kamar mandi dengan sabun dan air.  “Pastikan Anda juga mengeringkannya dengan baik setelah mandi. Kemudian, gosok perlahan pusar Anda dengan kapas yang dicelupkan ke dalam alkohol. Dan usahakan agar area tersebut tetap kering setelahnya,” kata dia.

Jika kulit telanjur terkikis, maka sebaiknya lembapkan area dan tutupi dengan perban.  “Pastikan area itu bersih, lalu biarkan saja,” kata Frieling.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif