Lifestyle
Sabtu, 16 Maret 2024 - 09:22 WIB

Menelusuri Mana yang Lebih Afdal Salat Tarawih 20 atau 8 Rakaat saat Ramadan

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Salat Subuh. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Banyak umat Islam yang penasaran dengan mana yang lebih afdal salat tarawih 20 atau 8 rakaat saat bulan Ramadan.

Salat tarawih adalah salat sunah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadan. Terkait jumlah rekaat salat tarawih tergantung yang melaksanakannya. Salat yang dilakukan setelah salat isya ini biasanya dilakukan secara berjamaah dalam 8 rakaat atau 20 rakaat.

Advertisement

Pada masa Nabi Muhammad salat tarawih hanya dilakukan tiga atau empat malam saja dalam bulan Ramadan. Dalam riwayatnya, tidak ada yang menyebut berapa rakaat Nabi Muhammad melakukan salat tarawih. Kemudian, salat tarawih berjamaah dihentikan, karena ada kekhawatiran akan diwajibkan.

Salat tarawih baru membudaya pada zaman Khalifah Umar Bin Khatab. Inilah masa pertama dimana salat tawarih dilakukan secara berjamaah dengan jumlah 20 rakaat dilanjutkan dengan 3 rakaat witir.

Lalu, mana sih yang lebih afdal antara salat tarawih 20 atau 8 rakaat?

Advertisement

Mengutip laman resmi Nahdlatul Ulama (NU online), banyak ulama berbeda pendapat mengenai jumlah rakaat saat salat tarawih. Ada yang beranggapan salat tarawih dilakukan 8 rakaat karena sebuah hadis, yang artinya sebagai berikut.

“Diriwayatkan dari Abu Salamah, ia pernah bertanya kepada Aisyah r.a: “Bagaimana salat Nabi Muhammad di bulan Ramadan?” Aisyah menjawab,“Beliau tak menambah pada bulan Ramadan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat: salat empat rakaat, yang betapa bagus dan lama, lantas salat tempat rakaat, kemudian tiga rakaat. Aku pun pernah bertanya: Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum menunaikan salat witir? Beliau menjawab: “mataku tidur, tapi hatiku tidak”. (Shahih al-Bukhari, juz: 7, hal: 134, no: 1874).

Kemudian, ada pula yang menyebut salat tarawih dilakukan 20 rakaat, bukan 8 rakaat. Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan Yazid bin Khushoifah dari al-Saib bin Yazid.

Advertisement

“Diriwayatkan dari Yazid bin khushoifah dari al-Sa’ib bin Yazid, beliau berkata: “Para Sahabat di masa Umar bin khattabr.a. melakukan qiyamullail(beribadah di tengah malam) di bulan Ramadan 20 rakaat dengan membaca 200 ayat, sedangkan pada masa Utsman r.a. mereka bersandar pada tongkat karena lamanya berdiri”. (HR. Al Baihaqi (2/496), dan dinilai sahih Imam Nawawi dalam kitab Majmu, Imam Zaila’i dalam kitab Nasb al-Rayah, dan mayoritas ulama. (Nuruddin Iter, I’lam al-Anam Syarh Bulugh al-Maram: juz: 1, hal: 79).”

Terkait mana yang lebih afdal salat tarawih 20 atau 8 rakaat, NU berpendapat tak ada masalah jika ada yang melakukan salat tarawih 8 atau 20 rakaat. Rasulullah tidak membatasi jumlah rakaat salat tarawih. Akan tetapi, NU menilai salat tarawih 20 rakaat lebih afdal dilakukan oleh umat muslim.

Imam al-Bujairimi dalam Hasyirah ‘Ala al-Khatib, menyebut memang Rasulullah dan para sahabat melakukan salat tarawih 8 rakaat. Akan tetapi, setelah itu, Rasulullah dan sahabat menyempurnakannnya sampai 20 rakaat di rumah masing-masing.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif