SOLOPOS.COM - Taman Siti Nurbaya (Kementerian PUPR)

Solopos.com, SOLO –– Di tempat inilah legenda Siti Nurbaya bermula. Batang Arau namanya. Kisah Batang Arau yang kumuh menjadi cerita masa lalu karena sudah menjelma menjadi tempat menarik sehingga menguak kembali legenda Siti Nurbaya.

Kawasan yang terletak di Muaro Padang, Kota Padang, Sumatra Barat ini mayoritas penduduknya adalah nelayan. Kepadatan dan ketidakberaturan permukiman serta minimnya infrastruktur menyebabkan kawasan ini menyandang predikat kumuh.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

”Batang Arau merupakan kawasan yang padat penduduk dengan tingkat konflik sosial yang cukup tinggi, namun dengan telah ditanganinya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kawasan tersebut dapat berubah menjadi lebih baik dan tertata,” sebut Mahyeldi Ansharullah pada 2019 saat masih menjabat sebagai Wali Kota Padang. Kini Mahyeldi menjadi Gubernur Sumatra Barat.

Baca Juga: Solo Kota Paling Padat Penduduk Di Jateng, Per Km Persegi Dihuni 11.000-An Jiwa

Kawasan Batang Arau tidak hanya sebagai kawasan strategis di Sumatra Barat, namun punya segudang potensi pariwisata. Di kawasan ini ada pelabuhan tertua di Kota Padang sehingga menyimpan potensi wisata sejarah. Kemudian ada lokasi legenda Siti Nurbaya dengan ditandai adanya Jembatan Siti Nurbaya beserta makam Siti Nurbaya.

lokasi legenda siti nurbaya
Kawasan Batang Arau (Kementerian PUPR)

Lokasi legenda Situ Nurbaya ini tidak jauh dari Pantai Air Manis tempat batu Malin Kundang berada. Lokasi legenda Siti Nurbaya dipoles pemerintah pusat sejak 2018 lalu.

Kawasan yang dilintasi Sungai Batang Arau ini sebelumnya memiliki tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat.

Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR membangun jalur pejalan kaki, saluran/drainase, sampai Taman Siti Nurbaya. Di lokasi legenda Siti Nurbaya ini ada arena skateboard, tempat sampah, WC, lampu taman, gapura, dan jalan lingkungan. Penataan yang menarik itu menjadikan tempat ini asyik dikunjungi khususnya saat sore hari menjelang senja.

Baca Juga: Bicara Kepada Diri Sendiri Bukan Berarti Gila, Ini 5 Manfaatnya

Anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan kawasan Batang Arau sekitar Rp25,4 miliar. Penataan Batang Arau ini membuat potensi wisata di wilayah itu akan meningkat. Hal itu tidak lepas dari kekuatan lokasi legenda Siti Nurbaya sebagai destinasi wisata di Kota Padang.

Lokasi legenda siti nurbaya
Lokasi legenda Siti Nurbaya (PUPR)

Kampung Nelayan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan penataan kawasan pesisir menjadi perhatian termasuk kampung nelayan. Dia mencontohkan beberapa kampung nelayan yang awalnya kumuh kini dipoles di antaranya Kampung Beting di Kota Pontianak, kawasan Sungai Kemuning di Kota Banjarbaru, Kampung Nelayan Untia di Kota Makassar, dan Kampung Nelayan Hamadi di Kota Jayapura.

Infrastruktur yang dipoles di kawasan pesisir di antaranya jalan lingkungan, promenade, drainase, ruang terbuka publik, MCK komunal, gazebo, jetty sampan, jembatan, penerangan jalan, pedestrian, dan pembangunan turap (talud).

Dia mencontohkan di kawasan Kampung Beting ada bangunan cagar budaya yang erat dengan sejarah perkembangan Kota Pontianak yakni Masjid Jami dan Istana Kadriah Kesultanan Pontianak.

Baca Juga: Viral Motor Dinas Ketua RT di Colomadu, Siapa Pemiliknya?

Kawasan ini termasuk salah satu kawasan kumuh yang kemudian dilakukan penataan secara bertahap tahun 2017-2018 dengan anggaran Rp79,18 miliar. Penataan di Kampung Beting dilakukan terintegrasi dengan penataan tepian Sungai Kapuas di Tambelan Sampit.

Ada juga di permukiman Hamadi di Jayapura yang dioples untuk mempermudah akses menuju pelelangan ikan dan pariwisata.

“Kalau Pemerintah Daerah tidak bergerak dan masyarakat tidak terlibat aktif, maka program tidak akan berjalan. Bahkan kawasan yang sudah ditata akan kembali kumuh,” kata Basuki sebagaimana dikutip dari laman PUPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya