Solopos.com, SOLO-Pembalap MotoGP, Marc Marquez, mengalami gangguan penglihatan diplopia atau penglihatan ganda, kelainan apakah itu? Simak ulasannya di info sehat kali ini.
Kondisi ini terjadi ketika seseorang melihat satu benda namun tampak seperti dua benda. Marc Marquez bahkan mengalami kelumpuhan saraf mata akibat diplopia yang dialaminya. Kondisi medis itulah yang menjadi alasan Marc Marquez tidak ikut balapan Moto GP Valencia 2021.
Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini
Lantas, apa itu diplopia seperti dialami Marc Marquez? Diplopia adalah suatu gangguan penglihatan di mana pasien akan melihat dua gambar dari satu objek yang berdekatan (penglihatan ganda). Kondisi ini harus dianggap sebagai kondisi yang serius, karena beberapa penyebab memerlukan diagnosis serta pengobatan segera.
Dalam beberapa kasus diplopia seperti dialami Marc Marquez, penglihatan pasien dapat membaik apabila pasien mengarahkan objek mendekati atau menjauhi wajahnya, menyipitkan mata, atau menambah cahaya di dalam ruangan. Namun, ada juga beberapa orang yang tidak dapat memperbaiki penglihatan mereka.
Baca Juga: Waduh, Marc Marquez Alami Diplopia Setelah Kecelakaan di Mandalika
Mengutip laman hellosehat.com pada Rabu (23/3/2022), diplopia di bagi menjadi dua jenis, yaitu:
– Diplopia monokular. Gangguan penglihatan ganda yang hanya terjadi pada satu mata. Kondisi akan terus berlanjut bahkan saat mata yang normal tertutup.
– Diplopia binokular. Gangguan penglihatan ganda yang terjadi pada kedua mata.
Diplopia monokular merupakan kondisi yang kurang umum dibandingkan diplopia binokular. Ini terjadi karena adanya masalah pada satu mata. Berikut penyebab diplopia monokular yang dapat terjadi:
1. Astigmatisme
Pada astigmatisme, kornea memiliki bentuk seperti dua kurva bukan bulat sempurna. Kelainan pada kelengkungan kornea tersebut bisa menyebabkan penglihatan kabur dan penglihatan ganda.
Baca Juga: Segini Gaji Pembalap Moto GP, Marc Marquez Tertinggi
2. Keratoconus
Keratoconus terjadi ketika kornea mulai menipis dan mengembangkan tonjolan berbentuk kerucut. Tonjolan ini juga dapat menyebabkan diplopia, penglihatan kabur, dan sensitivitas terhadap cahaya.
3. Katarak
Katarak terjadi ketika lensa mata yang umumnya bening menjadi keruh dan berkabut. Kondisi ini dapat menyebabkan diplopia pada satu mata yang terkena.
4. Mata kering
Mata menghasilkan cairan pelumas untuk menjaganya agar tidak kering. Ketika mata tak memiliki cairan yang cukup, maka mata akan menjadi kering, gatal, dan membuat Anda mengalami masalah penglihatan ganda.
5. Abnormalitas retina
Pada degenerasi makula, bagian tengah retina mulai mengalami penurunan dan terkadang ada pembengkakan. Hal ini dapat menyebabkan diplopia monokular, buramnya penglihatan pusat, atau adanya titik buta di tengah.
6. Pterygium
Pterygium ditandai dengan tumbuhnya selaput lendir pada bagian putih bola mata yang dapat mencapai kornea. Ini merupakan penyebab langka diplopia, dan hanya terjadi ketika selaput menutupi kornea.
Baca Juga: Mengenal Gegar Otak Seperti Dialami Pembalap Marc Marquez
Beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab diplopia binocular, di antaranya:
1. Mata juling
Mata juling adalah kondisi ketika otot mata yang terhubung ke otak tidak bekerja dengan tepat sehingga gerakan mata berbeda. Padahal, seharusnya kedua mata bergerak ke arah yang sama. Kondisi ini umumnya terjadi pada anak-anak.
Kerusakan pada saraf yang mengendalikan otot ekstraokular – beberapa kodisi medis akibat penyakit saraf otak atau sumsum tulang belakang seperti multiple sclerosis, stroke, dan tumor otak.
2. Diabetes
Penyakit diabetes bisa menimbulkan masalah pada saraf yang mengendalikan gerakan otot mata. Terkadang hal ini bisa terjadi sebelum orang tersebut sadar bahwa ia menderita diabetes.
Baca Juga: Ini Bagian Sirkuit Mandalika yang Disukai Marc Marquez
3. Myasthenia gravis
Myasthenia gravis adalah penyakit neuromuskular kronis yang menyebabkan otot-otot tubuh mudah lelah dan menjadi lemah. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh seseorang mengalami kelainan sehingga menyerang jaringan dan saraf yang sehat pada tubuh.
4. Penyakit Graves
Penyakit Graves adalah salah satu jenis gangguan pada sistem imun tubuh yang menjadi penyebab paling umum hipertiroidisme, yakni kelebahan hormon tidroid. Tiroid adalah kelenjar endokrin yang memiliki peran penting dan terletak di leher di mana hormon tiroid diproduksi untuk mengontrol aktivitas tubuh.
Berikut gejala diplopia yang harus Anda waspadai :
– Satu atau kedua mata tidak sejajar
– Nyeri saat menggerakkan mata
– Nyeri di sekitar area mata, seperti alis atau pelipis
– Mata lemah
– Kelopak mata turun
– Sakit kepala
– Migrain
– Pusing
– Hilang keseimbangan
– Mual