Lifestyle
Minggu, 20 Juni 2021 - 15:00 WIB

Mengenal Gama Ayam Buatan UGM: Gurih Mirip Ayam Kampung, Bobot 1,5 Kg dalam 7 Pekan

Danang Nur Ihsan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ayam (ugm.ac.id)

Solopos.com, SOLO -- Ayam lokal di Indonesia terancam mengalami kepunahan. Para peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) kemudian mengembangkan ayam hibrida yang diberi naa Gama Ayam.

Gama Ayam merupakan persilangan ayam lokal dengan ayam dengan tingkat perkembangbiakkan tinggi. Ayam yang dipersilangkan adalah ayam lokal Pelung dari Cianjur dan Ayam Broiler. Penelitian ini sudah dikembangkan UGM sejak 2009.

Advertisement

Setelah dilakukan penelitian selama lebih kurang 7 tahun lamanya, Gama Ayam berhasil menjadi seekor “ayam super” yang dalam waktu 7 pekan sudah bisa mencapai bobot 1,5 kg, atau sudah bisa dipanen.

Sejak tahun 2016, “Ayam Super” Gama Ayam ini telah diserahkan pengembangbiakkan serta pengolahan-nya kepada masyarakat desa binaan Fakultas Biologi UGM, yakni Desa Beji di Kabupaten Gunung Kidul, DIY. Pencetus Gama Ayam adalah Prof. Budi Setiadi Daryono.

Advertisement

Sejak tahun 2016, “Ayam Super” Gama Ayam ini telah diserahkan pengembangbiakkan serta pengolahan-nya kepada masyarakat desa binaan Fakultas Biologi UGM, yakni Desa Beji di Kabupaten Gunung Kidul, DIY. Pencetus Gama Ayam adalah Prof. Budi Setiadi Daryono.

Baca Juga: Budaya Minum Jamu Muncul Sejak Zaman Kerajaan Mataram

"Kalau kita mengandalkan ayam kampung dan ayam lokal kita yang kemampuan reproduksinya juga rendah, kemampuan pertumbuhan dan perkembangan-nya juga rendah, bisa-bisa, ayam kampung kita dan ayam lokal kita habis, kalau digunakan untuk ayam konsumsi,” tutur Budi sebagaimana dikutip dari laman resmi UGM, Minggu (20/6/2021).

Advertisement

Selain itu, ayam ini lebih adaptif terhadap lingkungan di Indonesia serta toleran terhadap penyakit. Disebutkan, ayam kampung asal Indonesia jarang yang terjangkit oleh virus Flu Burung (H5N1), sedangkan ayam broiler lebih mudah terjangkitnya karena daya adaptasi dan ketahanannya terhadap penyakit.

Baca Juga: Sudah Bisa Dibudidayakan, Ini Alasan Ayam Cemani Tetap Mahal

Keunggulan lainnya dari Gama Ayam juga memiliki kelebihan bisa diberi pakan apa saja, sehingga tidak memerlukan kosentrat atau makanan pabrikan.

Advertisement

Menurut Budi, penelitian Gama Ayam ini karena prihatin bahwa produksi ayam nasional 83,8 % masih dipenuhi oleh ayam ras dan hanya 16,2 % dari jenis ayam lokal. Padahal, Indonesia berpotensi untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan bibit ayam pedaging karena memiliki biodiversitas ayam lokal yang tinggi.

Selama ini daging ayam merupakan sumber protein hewani terbesar masyarakat Indonesia dengan konsumsi sebesar 4,01 kg/orang/tahun atau 85 % dari konsumsi per kapita daging segar nasional. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi daging sapi yang hanya 0,37 Kg/orang/tahun (7,8%).

Baca Juga: Indonesia Punya 33 Jenis Ayam Lokal, Induknya Ayam Hutan Merah Thailand

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif