SOLOPOS.COM - Ilustrasi periksa kesehatan mata. (Freepik)
Solopos.com, SOLO – Belakangan ini banyak orang membicarakan tentang penyakit pada mata, glaukoma. Psalnya, pelawak Adul dikabarkan sempat mengalami penyakit ini. Namun Adul sendiri telah membantah kabar tersebut.
Berikut ini penjelsan tentang glaukoma, dikutip Solopos.com, dari Halodoc.
Glaukoma adalah sekelompok kondisi mata yang merusak saraf optik. Adapun fungsi saraf optik adalah mengirimkan informasi visual dari mata ke otak untuk memaksimalkan penglihatan. Kerusakan saraf optik sering berkaitan dengan tekanan tinggi pada mata.
Tetapi kondisi ini bisa terjadi bahkan dengan tekanan mata normal. Kondisi mata ini dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.
Kondisi ini adalah salah satu penyebab utama kebutaan bagi orang berusia lebih dari 60 tahun. Banyak jenis kondisi ini juga tidak memiliki tanda-tanda peringatan.
Efeknya sangat bertahap sehingga pengidapnya mungkin tidak menyadari adanya perubahan penglihatan sampai kondisinya berada pada tahap selanjutnya. Karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur yang mencakup pengukuran tekanan mata.
Pasalnya, jika kondisi mata ini terdeteksi sedari awal, risiko kehilangan penglihatan dapat kamu perlambat atau cegah.
Penyebab glaukoma yang utama adalah meningkatnya tekanan dalam mata (tekanan intraokular). Tekanan tersebut dapat meningkat baik akibat produksi cairan mata yang berlebihan, maupun akibat terhalangnya saluran pembuangan cairan pada mata.
Tekanan ini dapat merusak serabut saraf retina, yaitu jaringan saraf yang melapisi bagian belakang mata, dan saraf optik yang menghubungkan mata ke otak.
Sayangnya, sampai saat ini, belum jelas kenapa produksi cairan mata bisa berlebihan atau kenapa saluran pembuangannya bisa tersumbat.
Kondisi ini terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Jenis ini lebih banyak terdapat di negara-negara Asia. Pada kasus ini, iris menonjol ke depan dan mempersempit atau menghalangi sudut drainase yang terbentuk oleh kornea dan iris. Akibatnya, cairan tidak bisa mengalir dengan baik melalui mata dan tekanan meningkat.
Pada kondisi ini, struktur mata tampak normal, tapi ada gangguan dalam saluran mata trabecular meshwork. Hal ini menyebabkan tekanan pada mata meningkat secara bertahap yang berujung pada kerusakan saraf optik. Jenis ini terjadi sangat lambat sehingga sering kali terlambat pengidapnya sadari.
Ini adalah jenis yang terjadi akibat peradangan pada lapisan tengah mata (uveitis) atau cedera pada mata.
Merupakan kondisi yang terjadi akibat kelainan pada mata (kondisi bawaan). Glaukoma kongenital umumnya menyerang anak-anak.
Karena bentuk-bentuk glaukoma kronis bisa merusak penglihatan, bahkan sebelum gejala muncul, penting bagi seseorang dengan faktor risiko glaukoma berikut untuk lebih waspada terhadap gangguan mata ini.
Berikut adalah faktor risiko seseorang bisa mengalami kondisi ini:
Berikut gejala glaukoma yang umum pengidap kondisi ini rasakan:
Glaukoma tidak boleh disepelekan karena bisa menyebabkan kebutaan. Jika kamu merasakan tanda-tanda glaukoma, segera konsultasi dengan dokter spesialis mata. Mereka bisa memberikan saran yang tepat maupun meresepkan obat jika dibutuhkan.
Kondisi ini biasanya terdeteksi selama tes mata rutin, seringkali sebelum menimbulkan gejala yang terlihat. Tes lain biasanya diperlukan setelahnya untuk mendiagnosis dan memantau kondisi tersebut.
Jika dokter mencurigai adanya gangguan mata ini, dokter akan meninjau riwayat medis pengidap dan melakukan pemeriksaan mata yang komprehensif. Berikut beberapa tes yang bisa dokter lakukan untuk mendiagnosisnya:
Kerusakan mata yang timbul akibat kondisi mata ini tidak dapat sembuh. Tetapi pengobatan dan pemeriksaan rutin dapat membantu memperlambat atau mencegah kehilangan penglihatan. Terutama jika seseorang terkena penyakit ini pada tahap awal. Pengobatan glaukoma berfokus dalam menurunkan tekanan intraokular mata.
Berikut adalah beberapa pilihan pengobatannya:
Dokter dapat meresepkan obat tetes mata sebagai perawatan kondisi ini.
Obat tetes mata resep dapat meliputi:
Tetes mata saja mungkin tidak menurunkan tekanan mata ke tingkat yang sesuai. Karena itu, dokter mata juga mungkin akan meresepkan obat oral. Obat ini biasanya merupakan inhibitor karbonat anhidrase.
Kemungkinan efek samping termasuk sering buang air kecil, kesemutan pada jari tangan dan kaki, depresi, sakit perut, dan batu ginjal.
Pilihan perawatan lainnya termasuk terapi laser dan pembedahan.
Berikut adalah beberapa prosedur yang dapat membantu mengalirkan cairan dalam mata dan menurunkan tekanan mata:
Selain itu, ada beberapa makanan yang perlu pengidapnya hindari.
Ada langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk mendeteksi glaukoma sejak dini.
Mengetahui langkah-langkah tersebut menjadi sangat penting untuk mencegah kehilangan penglihatan atau untuk memperlambat perkembangannya. Lantas, apa saja langkah-langkah pencegahannya? Ini yang bisa kamu lakukan:
Glaukoma dapat mengakibatkan komplikasi tergantung pada usia dan masalah lainnya, seperti trauma mata.
Anak-anak yang mengidap glaukoma mungkin tidak memiliki gejala. Hanya saja dapat mengembangkan gejala yang berbeda dari orang dewasa yang mengidap glaukoma. Glaukoma anak dapat menyebabkan:
Selain gejala terkait mata, beberapa anak dapat mengalami gejala sistemik terkait. Anak-anak mungkin menjadi sangat rewel, kehilangan nafsu makan, atau muntah. Gejala tersebut berkaitan dengan penutupan sudut dan dapat berkurang setelah tekanan bola mata berkurang.
Siapapun dapat mengalami glaukoma terkait trauma, tapi paling sering terjadi saat cedera berolahraga jika terkena mata. Trauma tumpul dapat menyebabkan perdarahan pada mata.
Plasma dan kotoran lainnya dapat menghalangi sistem drainase mata dan menyebabkan peningkatan tekanan mata.
Perlu kamu waspadai, trauma dapat menyebabkan glaukoma resesi sudut, yang merupakan robekan pada ruang antara iris dan kornea, yang menghasilkan jaringan parut dan akhirnya menyebabkan glaukoma.
Penting untuk menyebutkan riwayat trauma pada dokter spesialis mata, karena glaukoma traumatis dapat terjadi bahkan 10 hingga 20 tahun kemudian atau lebih. Biasanya tidak menimbulkan gejala sampai kamu kehilangan penglihatan, ketika sudah terlambat untuk diobati.
Beberapa tanda yang harus kamu perhatikan yaitu:
Glaukoma yang tidak terobati dapat menyebabkan komplikasi kehilangan penglihatan permanen ataupun kebutaan.
Tindakan perawatan dapat memperlambat kehilangan penglihatan tambahan. Tetapi tidak dapat memulihkan penglihatan yang sudah hilang.
Hubungi dokter jika mengalami gejala tekanan pada bola mata.