Lifestyle
Sabtu, 16 Oktober 2021 - 08:00 WIB

Mengenal Jenis-Jenis Lensa Kontak, Manakah yang Paling Baik?

Astrid Prihatini Wd  /  Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi memakai lensa kontak. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Penggunaan lensa kontak saat ini bukan hanya sebatas sebagai alat bantu penglihatan, melainkan juga sudah seperti bagian dari fashion. Tak jarang orang memakainya agar bola mata bisa terlihat berganti-ganti warna.

Saat ini, jenis lensa kontak yang umum digunakan adalah soft lens dan hard lens. Mungkin belum banyak orang yang tahu perbedaan antara keduanya. Padahal, soft lens dan hard lens memiliki fungsi serta kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Advertisement

Soft lens adalah lensa kontak yang terbuat dari plastik dan air atau water content. Kandungan air ini bermanfaat untuk memberikan oksigen ke kornea mata, sehingga Anda akan merasa nyaman saat menggunakan lensa kontak.

Sementara itu, hard lens adalah jenis lensa kontak yang terbuat dari plastik berbahan silikon, sehingga memungkinkan oksigen untuk langsung masuk melalui lensa ke kornea mata Anda. Tipe hard lens yang populer adalah Rigid Gas Permeable (RGP).

Advertisement

Sementara itu, hard lens adalah jenis lensa kontak yang terbuat dari plastik berbahan silikon, sehingga memungkinkan oksigen untuk langsung masuk melalui lensa ke kornea mata Anda. Tipe hard lens yang populer adalah Rigid Gas Permeable (RGP).

Baca Juga: Seperti Melody eks-JKT48, Para Artis Ini Tertipu Saat Beli Tas Branded

Mengutip laman alodokter.com, Jumat (15/10/2021), perbedaan jenis lensa kontak soft lens dengan hard lens yang paling signifikan adalah pada bentuknya. Ukuran diameter soft lens lebih besar dibandingkan dengan hard lens.

Advertisement

Dibanding soft lens, tekstur hard lens cenderung lebih keras dan kokoh sehingga mungkin akan menimbulkan sensasi mengganjal pada mata, dan Anda pun mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk terbiasa menggunakannya.

Baca Juga:  Benarkah Honor BTS untuk Penampilan di Sidang Umum PBB Telat Dibayar?

Dari segi harga, hard lens umumnya terbilang lebih mahal dibandingkan soft lens.

Advertisement

Sebenarnya, baik atau tidaknya kualitas lensa kontak tergantung kebutuhan dan kondisi mata penggunanya. Oleh karena itu, sebelum menggunakan lensa kontak, Anda perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan soft lens serta hard lens berikut:

Kelebihan dan Kekurangan Soft Lens

Selain lebih nyaman dan ekonomis, kelebihan soft lens lainnya adalah lensanya tidak mudah copot atau bergeser di mata. Meski begitu, tekstur soft lens yang tipis membuat lensanya lebih rentan untuk sobek, sehingga Anda perlu berhati-hati saat menggunakannya.

Pemakaian soft lens yang terlalu lama juga berisiko menyebabkan luka atau iritasi pada mata karena kekurangan oksigen. Pemakaian soft lens yang tidak tepat berisiko menyebabkan infeksi mata.

Advertisement

Oleh karena itu, jika hendak menggunakan soft lens, sebaiknya pilih soft lens dengan kandungan air yang sesuai dengan kondisi mata Anda. Kandungan air dalam soft lens bisa berkisar antara 38% hingga 75%.

Kelebihan dan Kekurangan Hard Lens

Kelebihan hard lens adalah lebih tahan lama, tidak mudah sobek, dan dapat memberikan Anda penglihatan yang lebih tajam dibandingkan soft lens. Selain itu, jenis lensa kontak ini juga mungkin bisa terasa lebih nyaman dan bisa memperbaiki penglihatan lebih baik pada orang yang mata silinder.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Bicara Duta Karantina, Cie Nyindir Siapa Nih?

Meski demikian, ukuran lensa hard lens yang lebih kecil bisa membuat lensa kontak ini lebih mudah terlepas dari mata serta memicu masuknya debu atau kotoran di bawah lensa.

Durasi penggunaan lensa kontak hard lens yang relatif lama, yakni sekitar 1 tahun, terkadang juga bisa berisiko menyebabkan mata mengalami iritasi, terutama jika lensa kontak ini disimpan dan digunakan secara kurang tepat.

Apa pun jenisnya, baik soft lens maupun hard lens, keduanya dapat membantu mengatasi masalah penglihatan Anda. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan lensa kontak memerlukan perawatan ekstra dan lebih berisiko menyebabkan mata kering, mata merah, infeksi mata, hingga luka pada kornea.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif