SOLOPOS.COM - Ilustrasi perawatan gigi. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Ketua Kolegium Konservasi Gigi Indonesia, Prof. Dr.,drg. Ratna Meidyawati, Sp.KG, Subsp.KR(K) mengatakan konsep kedokteran gigi saat ini tidak lagi mencabut melainkan mempertahankan dan merawat gigi. Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, simak ulasannya di tips perawatan gigi kali ini.

“Sesuai namanya, ilmu konservasi gigi. Jadi kita pertahankan gigi selama mungkin di rongga mulut. Namun bagaimanapun juga harus kita lihat indikasi dan bagaimana kondisi sisa jaringan gigi, apakah bisa direstorasi itu prinsipnya,” ujar dokter dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia itu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Lebih lanjut, Prof Ratna menjelaskan konservasi artinya mempertahankan sehingga dokter gigi akan melihat apakah gigi yang bermasalah bisa dipertahankan atau harus disingkirkan.

Baca Juga: 5 Tips Mudah Membuat Gigi Lebih Putih dan Bersih

Konsep perawatan gigi ini dimulai dari yang sederhana. Namun bila ditemukan adanya infeksi di dalam, maka perlu dilakukan perawatan saluran akar.  Kemudian kondisi gigi juga diperiksa, apakah masih utuh, sisa sedikit atau sudah habis sehingga harus dihilangkan.

“Karena sisa dari jaringan akar gigi akan menyebabkan infeksi di tubuh. Jadi konservasi gigi bertujuan untuk mempertahankan gigi selama mungkin dengan perawatan saluran akar atau perawatan saraf gigi,” katanya seperti dikutip dari Antara pada Jumat (11/11/2022).

Ketua Ikatan Konservasi Gigi Indonesia (IKORGI) Cabang Jakarta Selatan Dr. drg. Rina Permatasari, Sp.KG mengatakan bahwa perawatan saluran akar gigi kerap dianggap mahal oleh masyarakat. Belum lagi, pasien harus berkali-kali datang untuk melakukan perawatan.

Baca Juga: Sering Sariawan, Waspadai Penyakit Rongga Mulut dan Penyebabnya

Akan tetapi, jika dibandingkan dengan pemasangan implan gigi, menggunakan gigi palsu atau tidak memiliki gigi (ompong), perawatan konservasi gigi masih tergolong murah.

“Karena mempertahankan gigi itu enggak mudah. Tindakannya sangat panjang dan perlu berkali-kali datang, kalau sekali menyadari giginya terselamatkan, dia malah jadi nambah untuk perawatan gigi lainnya,” kata dr. Rina.

Baca Juga: Ribuan Murid SD & MI di Sukoharjo Sikat Gigi Bersama untuk Peringati HKGN

“Dengan konservasi yang kelihatannya mahal, kalau dihitung-hitung dengan ganti gigi, malah lebih mahal ganti gigi dan itu enggak nyaman,” ujar dr. Rina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya