Lifestyle
Kamis, 1 Oktober 2020 - 14:51 WIB

Mengenal Neurosains, Cara Baru Tingkatkan Sistem Imun

Cahyadi Kurniawan  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi meditasi, (oceanmagazine.com)

Solopos.com, SOLO--Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan pandemi Covid-19 yang melanda dunia memicu terjadi gelombang stres dan depresi. Hal ini berdampak pada penurunan produktivitas, penurunan kemampuan menemukan solusi hingga penurunan sistem imun tubuh.

Padahal, imun tubuh penting untuk menghadapi virus Corona. Maka tak heran jika belakangan ini muncul tips-tips meningkatkan imunitas tubuh dengan mengonsumsi jamu, vitamin, eucalyptus, hingga menonton di bioskop.

Advertisement

Punya Hobi Belanja, Zodiak Ini Terindikasi Shopaholic

Namun, ternyata ada cara lain yang diklaim mampu menggenjot sistem imun tubuh guna menghadapi dampak pandemi Covid-19. Model ini menggunakan pendekatan neurosains.

“Hasil penelitian neurosains atau positive psychology kurang dipromosikan dalam bentu tulisan, buku atau video. Ada sebagian untuk keperluan akademis tapi tak banyak,” kata penulis buku Resilience, Tetap Tangguh di Masa Sulit, M Jojo Rahardjo, dalam webinar Cara Baru Meningkatkan Immune System di Era Pandemi Covid-19, yang disiarkan melalui akun Youtube Membangun Positivity baru-baru ini.

Advertisement

Positivity

Menurut dia, ada lima kegiatan yang bisa meningkatkan sistem imun, yakni meditasi, bersyukur, membangun relationship, membuat kebajikan, dan olahraga. Praktik-praktik keagamaan juga bagus unutk meningkatkan sistem imun. “Membangun relationship misalnya dalam Islam lekat dengan membangun tali silaturahmi,” imbuh Jojo.

Menurut Jojo, sistem imun yang kuat penting tak hanya untuk menghadapi pandemi Covid-19, tetapi juga saat menemui situasi sulit di luar pandemi. Sistem imun yang kuat menandakan manusia memiliki positivity di otaknya.

Positivity adalah suatu kondisi saat otak berfungsi maksimal sehingga orang menjadi lebih cerdas, lebih punya solusi, kreatif atau inovatif. Ia juga lebih tahan terhadap stres atau depresi dan tubuh lebih sehat. Sebagai bonus, orang dengan positivity tinggi cenderung kepada kebajikan.

Advertisement

Bikin Bangga, Karya Animasi Soloraya Tembus Pasar Manca Negara

Esais sekaligus mantan jurnalis, Satrio Arismunandar, menilai pendekatan neurosains yang ditawarkan oleh Jojo dalam buku Resilience, Tetap Tangguh di Masa Sulit sebetulnya bukan sama sekali baru. Ia mencontohkan meditasi yang cukup dekat dengan kegiatan berdoa.

Dengan meditasi orang merasa lebih tenang, lebih fokus dan membangun semangat produktif. “Sebetulnya ini match. Bedanya, buku ini memberi landasan ilmiah yang memperkuat apa yang sudah ada itu,” ujar dia.

Satrio menambahkan pendekatan neurosains ini memberikan fondasi kuat yang mendorong orang lebih yakin dan percaya diri dalam menjalankan secara praksis. Selain itu, rumus-rumus diberikan Jojo bersifat universal yang bisa diterima di semua kalangan dengan latar beragam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif