SOLOPOS.COM - Manusia kayu asal Sragen, Sulami membaca Alquran, Rabu (31/5/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO-Sulami yang dijuluki si manusia kayu asal Sragen meninggal dunia, kenali penyakit yang menyebabkan badan kaku seperti kayu tersebut. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Sebagaimana diketahui Sulami, 42, wanita berjuluk manusia kayu asal Dukuh Selorejo Wetan, Desa Mojokerto, Kedawung, Sragen, meninggal dunia pada Senin (12/6/2023).  Sulami mengembuskan napas terakhirnya setelah sempat sakit dalam beberapa hari terakhir. Kondisi kesehatan wanita yang mengidap penyakit langka yakni bamboo spine itu terus menurun walau sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Kabar duka itu disampaikan adik kandungnya, Susilowati, 28. Menurut Susilowati, kakaknya meninggal dunia di rumah pada Senin menjelang siang. “[Meninggal dunia] pukul 10.30 WIB. Pemakaman selesai sebelum pukul 15.00 WIB,” jelas Susilowati kepada Solopos.com, Senin (12/6/2023) malam.

Lalu apa itu Ankylosing Spondylitis yang merupakan penyakit badan kaku seperti kayu itu?  Dikutip dari laman Gading Pluit Hospital, Senin, ini adalah peradangan sendi tulang belakang menyatu, sehingga membuat pergerakan kurang fleksibel bahkan tubuhnya bisa kaku. Penyakit ini lebih sering terjadi pada laki-laki dari pada perempuan, dengan perbandingan 2,8 : 1.

Gejala Ankylosing Spondylitis tergantung derajatnya. Bila kondisinya masih awal gejalanya berupa nyeri pada pinggang. Bila derajatnya sudah berat, di samping nyeri akan disertai gejala lain berupa kekakuan pinggang. Gejala tersebut datang secara bertahap sehingga penderita tidak menyadarinya. Seiring waktu, gejala akan memburuk, namun kadang membaik dengan interval yang tidak teratur: Gejala pertama muncul bisa di usia 23 tahun, tetapi rata-rata pada usia 40 tahun.

Di samping memperhatikan gejala, diagnosis Ankylosing Spondilytis  dapat dilakukan dengan pemeriksan darah. Penderita dalam pemeriksaan darah tidak ditemukan adanya rematik faktor atau (RA Faktor) karena penderita Ankylosing Spondilytis termasuk kelompok penyakit seronegatif. Untuk menguatkan diagnosis bisa dilakukan rontgen. Dari foto akan terlihat dengan jelas lokasi-lokasi dan berat ringannya penyakit Ankylosing Spondilytis.

Penyakit badan kaku seperti kayu ini sering menyerang bagian tubuh antara lain tulang belakang bagian bawah, sendi antara pangkal tulang belakang dan panggul, tulang rawan antara tulang dada dan tulang rusuk, sendi pinggul dan sendi bahu. Jarang menyerang sendi-sendi kecil seperti sendi-sendi jari. Tetapi kalau Rheumatic arthritis (seropositif atau RS Faktor +) sering menyerang sendi-sendi kecil.

Hingga sekarang belum diketahui dengan pasti penyebab penyakit badan kaku seperti kayu ini. Berdasarkan penelitian, sekitar 90 % penderita Ankylosing Spondilytis memiliki gen HLA-B27. Namun tidak semua orang yang memiliki gen HLA-B27 berisiko terkena penyakit ini. Gen HLA-B27 adalah penandaan gen yang diwariskan terkait dengan penyakit rematik. Para ahli mempercayai gangguan ini diwariskan secara genetik. Pada keluarga dengan Ankolysing Spondilytis sekitar 10-30 % akan diwariskan pada keturunanya.

Meski belum diketahui penyebabnya tetapi terdapat beberapa faktor risiko. Laki-laki lebih memungkinkan terkena penyakit ini dibandingkan perempuan. Dengan pemberian obat yang tepat, peradangan bisa terkontrol dan perkembangan penyakit bisa dihambat, sehingga pasien tetap mampu menjalankan aktivitas mereka. Hanya dengan penanganan dengan obat akan efektif bila peradangan diketahui sedini mungkin.

Bila kondisi sudah kronis, tidak mampu lagi dengan obat. Karena itu penting sekali melakukan deteksi dini, bila merasakan keluhan segera berobat ke dokter. Tujuannya makin cepat gangguan diketahui minimal bisa dilakukan pencegahan supaya tidak bertambah parah. Bila kondisi pasien dengan penyakit badan kaku seperti kayu ini sudah parah maka operasi merupakan pilihan. Operasi dilakukan untuk memperbaiki gangguan sendi dan deformitas tulang belakang. Bila penanganan sudah berhasil dilakukan, agar kondisi sendi terus membaik, secara rutin pasien perlu melakukan fisioterapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya