Lifestyle
Jumat, 28 April 2023 - 16:00 WIB

Mengganti Puasa Ramadan atau Puasa Syawal Dulu, Ini Penjelasannya

Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi berniat puasa. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Selama ini bisa jadi masih banyak yang bingung mana yang lebih dulu dikerjakan mengganti puasa Ramadan atau Puasa Syawal? Simak ulasannya di tentang Islam kali ini.

Setelah Lebaran usai, tidak sedikit umat muslim ingin melakukan amalan di Bulan Syawal. Salah satunya adalah puasa Syawal. Namun  bisa jadi selama ini ada kebingungan terkait mana yang lebih didahulukan?

Advertisement

Bagi mereka yang tidak dapat melakukan puasa Ramadan disebabkan berbagai penyebab misalnya haid atau sakit, tentu harus mengganti puasa tersebut. Tapi di satu sisi ingin mengerjakan puasa Syawal.

Lalu mana yang harus didahulukan apakah mengganti puasa Ramadan dulu atau puasa Syawal? Dikutip dari mui.or.id pada Jumat (28/4/2023), ada tiga cara yang bisa dilakukan berdasarkan pandangan ulama yang berbeda. Ini menunjukkan bahwa perbedaan ulama adalah rahmat bagi kita umatnya. Kita dapat memilih salah satu di antaranya.

Pertama, menqadha puasa lebih utama didahulukan daripada puasa Syawal, sebab amalan sunah tidak akan diterima jika amalan wajib belum ditunaikan. Bagi mereka yang kuat berpuasa dan tidak punya halangan syar’i seperti sakit, musafir atau haid sebaiknya melakukan pandangan pertama ini.

Advertisement

Kedua, boleh mendahulukan puasa Syawal dibandingkan membayar utang puasa Ramadan. Sebab sekali pun puasa qadha hukumnya wajib, namun dari segi waktu sifatnya muwassa’ (fleksibel) hingga Ramadan berikut.

Sementara puasa Syawal sifatnya mudhayyaq (terbatas) di Bulan Syawal saja. Bagi mereka yang khawatir pada dirinya ada halangan syar’i seperti musafir, haid, sakit, atau bahkan pekerjaan berat, sementara ia tidak mau menggabungkannya, maka boleh mendahulukan puasa Syawal daripada puasa Qadha.

Berikutnya untuk menjawab pertanyaan mana yang harus dikerjakan lebih dulu membayar puasa Ramadan atau Puasa Syawal, jawabannya adalah boleh menggabungkan niat dua puasa yang nilai hukumnya berbeda yakni wajib dan sunah.

Advertisement

Jadi puasa Syawal diikutkan dalam niat puasa Qadha. Artinya puasa qadha dilakukan di bulan Syawal dengan mengharap pahala bulan Syawal sebagaimana yang tersebut dalam Hadis tentang keutamaan Bulan Syawal. Pendapat ini bagi mereka yang memang biasanya berpuasa amat sulit dilakukan karena berbagai faktor.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif