Lifestyle
Kamis, 22 September 2011 - 17:21 WIB

Menikmati variasi menu Sunda-Solo di Bale Boga

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - MEMILIH -- Pengunjung memilih aneka menu yang disajikan saat peresmian rumah makan khas masakan Jawa dan Sunda Baleboga di Jl dr Radjiman, Baron, Solo, Rabu (21/9/2011). (JIBI/SOLOPOS/Hijriyah Al Wakhidah)

(Solopos.com) – Tiap-tiap daerah punya kekhasan tersendiri dalam hal kuliner, sehingga selalu punya penggemar. Nah, untuk penggemar masakan khas Jawa dan Sunda, ada satu tempat yang bisa disambangi. Namanya Bale Boga, terletak di kompleks Hotel Kusuma, Jl dr Radjiman, Baron, Solo.

MEMILIH -- Pengunjung memilih aneka menu yang disajikan saat peresmian rumah makan khas masakan Jawa dan Sunda Bale Boga di Jl dr Radjiman, Baron, Solo, Rabu (21/9/2011). (JIBI/SOLOPOS/Hijriyah Al Wakhidah)

Advertisement
Devis, 25, salah satu pengunjung, mengaku menggemari sayur asem. “Yang paling mantap menurut saya adalah sayur asemnya. Mungkin kalau nanti saya ngidam sayur asem, saya akan datang lagi ke sini, ” katanya. Ditambahkannya, keragaman hidangan yang ditawarkan cukup membuatnya “bingung.” “Ya, ada bakwan, pepesan bandeng, pepesan jamur, perkedel, saya sampai bingung mau pilih yang mana,” imbuh Devis
.
Pemilik Bale Boga, Dyah M Nurdin, mengatakan konsep restoran ini adalah memadukan masakan khas Sunda dan Jawa. “Khas Sunda yang kami tonjolkan adalah sayur asem. Selain itu, lalapan dan sambal yang kami sediakan gratis di atas meja, sehingga pelanggan bisa menikmati sambal dan lalapan sepuasnya,” kata Dyah.

Ia mengaku masih mempelajari menu Sunda manakah yang cocok dengan lidah orang Solo. Di Jakarta, Dyah sudah mengembangkan 28 menu. “Kalau di Solo ini baru 15 menu. Untuk menu ikan, pelanggan cukup bayar pada harga kisaran Rp 6.000 hingga Rp 8.000 per satu biji lauk. Untuk sayur asem, hanya Rp 3.500 per mangkuk.”

Ia menyatakan optimistis, meskipun restoran di Solo sudah cukup menjamur. “Kami optimis karena menu dan harga yang kami tawarkan cocok untuk semua segmen pasar. Kami berharap, bisa melayani pelanggan mulai dari jam sarapan pagi sampai dengan jam makan malam.” Ia mematok target, per hari 200 orang menyambangi restorannya.

Advertisement

Hijriyah Al Wakhidah

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif