SOLOPOS.COM - Ilustrasi wanita hamil. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Di kalangan masyarakat beredar mitos jika istri sedang hamil maka suami dilarang menyiksa atau membunuh hewan. Sebab jika hal itu dilakukan, anak bakal terlahir cacat. Benarkah demikian? Simak ulasannya di tips kehamilan kali ini.

Dalam budaya Jawa terdapat sejumlah pantangan untuk ibu hamil.  Banyak pendapat pula yang menyebut suami harus menjaga sikap selama istri mengandung.  Salah satunya ialah sikap suami bisa memengaruhi kondisi janin yang ada di dalam perut istri.

Promosi Hadir di Korea Selatan, BRI Sediakan Layanan Keuangan untuk Diaspora dan PMI

Pengasuh Pondok Pesantren Manba’ul Hikmah, Kaliwungu, Kendal Jawa Tengah, Gus Rifqil Muslim Suyuthi pun tidak mempermasalahkan mitos itu. “Orang-orang Jawa meyakini jika istri hamil, suami harus menjaga sikapnya dengan baik,” kata Gus Rifqil dalam kanal YouTube NU Online dikutip pada Rabu (12/7/2023).

Dia mencontohkan suami tidak boleh membunuh hewan saat istri sedang hamil. Gus Rifqil pun mencontohkan dirinya yang hanya menjadi penonton ketika Iduladha. “Kita kurban saya cuma jadi penonton yang biasanya saya jadi eksekutor ya di Kaliwungu itu kemarin saya memang saya tidak menyembelih karena istri lagi hamil,”  tuturnya memberikan contoh.

Menurut Gus Rifqil tidak cuma masalah secara fisik saja suami juga harus menjaga ucapan dan pandangan hati. Hal ini lantaran takutnya ini nanti
berefek kepada janin yang ada dalam kandungan istri. “Jadi dalam budaya Jawa ya itu salah satu bentuk tirakatnya itu tirakatnya adalah menjaga attitude kita selama istri hamil dan juga tentunya,” tuturnya.

Selain mitos suami tidak boleh membunuh hewan saat istri hamil, ada pula sejumlah pantangan lain yang beredar di kalangan masyarakat Jawa. “Di Jawa ya tadi [tidak boleh membunuh hewan]. Terus misalkan ketika tadi saya bilang istri kemana-mana ikut pergi itu harus membawa benda tajam di tas itu pasti ada lah minimal gunting atau pisau atau apa itu memang kepercayaan dari orang Jawa. Terlepas percaya nggak percayalah untungnya waktu kita mau ke Bali bawa peralatan menipedi [manicure pedicure],” tuturnya.

Menurutnya sejumlah pantangan dan mitos tersebut tidak masalah.  “Selama wajar dan tidak menyebabkan istri kecapaian yang justru memicu keguguran ndak apa-apa,” tegasnya.

Namun Gus Rifqil juga mengingatkan selain mengikuti mitos atau kepercayaan yang berkembang di masyarakat, ada pula amalan-amalan lain yang sebaiknya dilakukan.  “Ada amalan-amalan khusus yang misalkan kalau sudah tahu bayinya laki-laki maka membaca QS. Yusuf  dan kalau bayinya perempuan  perempuan membaca Surah Maryam kalau belum tahu ya tiap malam 2 dibaca seperti itu,” tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya