SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solopos.com, SOLO — Bagaimana hukum membaca niat puasa Ramadan sebulan penuh?
Salah satu hal yang utama dan penting dalam menjalankan puasa Ramadan adalan membaca niat. Hal ini dikarenakan niat merupakan rukun puasa dan tak boleh ditinggalkan bagi umat muslim.
Bagi sebagian orang, ada yang menganut melafalkan niat puasa per hari setiap malamnya sebelum melakukan sahur.
Baca juga: Rekomendasi Tempat Ngabuburit Terbaru di Solo, Yakin Gak Mau ke Sini?
Baca juga: Rekomendasi Tempat Ngabuburit Terbaru di Solo, Yakin Gak Mau ke Sini?
Tetapi, ada pula yang membaca niat puasa Ramadan untuk sebulan penuh, yang lafalnya ada di bawah ini.
Nawaitu shauma syahri Ramadhaana kullihii lillaahi ta‘aalaa.
Artinya, Aku sengaja berpuasa bulan Ramadhan sekaliannya karena Allah ta’ala.
Lalu, bagaimana hukumnya membaca niat puasa Ramadan sebulan penuh, apakah diperbolehkan?
Baca Juga: Pertamax Naik Jadi Rp12.500, Gaji Karyawan Pertamina Capai Rp60 Juta
Nahdlatul Ulama dalam situs resminya, NU Online, menyebutkan meski sudah membaca niat di atas untuk mengantisipasi jika di kemudian hari lupa berniat puasa, sehingga puasanya tetap sah dan bisa diteruskan.
Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, KH A Idris Marzuqi, juga membenarkan hal tersebut.
Baca Juga: Hukum Ngupil saat Puasa Ramadan, Apakah Bisa Bikin Batal?
“Untuk berjaga-jaga agar puasa tetap sah ketika suatu saat lupa niat, sebaiknya pada hari pertama bulan Ramadan berniat taqlid (mengikut) pada Imam Malik yang memperbolehkan niat puasa Ramadan hanya pada permulaan saja. Dan adanya cara tersebut bukan berarti membuat kita tidak perlu lagi niat di setiap harinya, tetapi cukup hanya sebagai jalan keluar ketika benar-benar lupa,” teranga Idris Marzuqi dalam karyanya Sabil al-Huda.
Baca Juga: Kenapa Dinamakan Brebes, yang Dijuluki Sundanya Jawa Tengah?