SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Banyak sekali problem di dunia kerja, salah satunya menyangkut nasib karyawan. Seorang karyawan perusahaan swasta di Solo, Haris, merasa dirinya dibuang di tempatnya bekerja selama ini.

Seperti yang disampaikan lewat curahan hatinya (curhat), lelaki berusia 34 tahun itu mengaku memiliki masalah pribadi yang cukup rumit.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Awalnya dia bertugas di suatu divisi di perusahaan tersebut dan sangat menikmati bekerja di bagian itu.

“Lebih dari lima tahun saya berada di divisi itu, prestasi kerja saya sangat memuaskan. Kemudian secara mendadak saya dipindahtugaskan ke divisi lain yang tidak saya sukai,” kata Haris, baru-baru ini.

“Saya merasa tidak menguasai bekerja di bagian yang baru tersebut. Saya merasa dibuang dan merasa tidak berharga, seringkali muncul rasa malas bekerja, dan kecewa dengan keadaan ini. Apa yang harus saya lakukan?” keluhnya.

Melihat situasi dan kondisi itu, psikolog dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Achmad Dwityanto menyatakan simpatinya. Di saat bisa menikmati pekerjaan dan menunjukkan prestasi kerja yang baik tiba-tiba dipindah ke bagian yang membuat seorang karyawan merasa dibuang.

“Namun demikian sebagai manusia dewasa kita memiliki kendali penuh atas pemikiran kita, artinya selama bapak selalu mengembangkan pemikiran bahwa Anda dibuang, maka yang akan muncul adalah perasaan kecewa, marah, tidak berharga bahkan dapat memunculkan rasa malas untuk bekerja,” terang Achmad Dwityanto.

Achmad Dwityanto menyarankan langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencoba melatih untuk berpikir positif atas peristiwa yang saat ini dialami.

“Anggaplah bahwa apa yang terjadi pada diri Anda adalah proses yang harus dilalui untuk pengembangan kompetensi. Karena dengan ditempatkan di bagian lain maka ada kesempatan untuk mengembangkan kemampuan di bidang yang lain,” lanjutnya.

Di samping hal tersebut, sambung dia, tentunya si karyawan juga bisa menanyakan alasan pemindahtugasan tersebut kepada atasan atau bagian HRD, persiapan yang harus dilakukan, dan target-target kerja apa yang harus dicapai di divisi baru itu.

Yang tak kalah penting adalah pusatkan konsentrasi pada bagaimana segera bisa menguasai pekerjaan baru tersebut daripada mengembangkan perasaan dibuang.

“Pak Haris bisa segera memulai untuk mempelajari pekerjaan di tempat baru tersebut. Pasti bapak harus belajar dari awal lagi. Jangan sungkan untuk bertanya pada karyawan lain yang sudah lebih berpengalaman,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Achmad Dwityanto juga menyarankan agar si karyawan dapat mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan-pelatihan internal di perusahaan atau dengan membaca berbagai literatur utuk menambah wawasan.

Keberhasilan menguasai pekerjaan baru tersebut merupakan cara melatih pengendalian diri yang akan membuat kita semakin matang dalam menghadapi dan menyelesaikan segala permasalahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya