SOLOPOS.COM - Wahana perahu masih menjadi wahana favorit bagi pengunjung Waduk Gajah Mungkur (WGM) di Wonogiri. (Ayu Abriyani KP/JIBI/Solopos)

 Wahana perahu masih menjadi wahana favorit bagi pengunjung Waduk Gajah Mungkur (WGM) di Wonogiri, Minggu (11/8/2013). (Ayu Abriyani KP/JIBI/Solopos)


Wahana perahu masih menjadi wahana favorit bagi pengunjung Waduk Gajah Mungkur (WGM) di Wonogiri, Minggu (11/8/2013). (Ayu Abriyani KP/JIBI/Solopos)

Sejumlah objek wisata di Kabupaten Wonogiri di antaranya Waduk Gajah Mungkur (WGM) dan Kedung Turuk diserbu pengunjung pada masa libur Lebaran 2013.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Kepala UPT Objek Wisata WGM, Agus Tri Harimulyanto,  Minggu (11/8/2013) mengatakan puncak kepadatan pengunjung terjadi  pada Sabtu (10/8/2013) yang mencapai 23.640 orang.

“Pengamatan kami sementara, hari ini [Minggu] masih banyak pengunjung tetapi tidak seramai kemarin [Sabtu]. Dari perhitungan kami, pada Kamis [8/8/2013], jumlah pengunjung ada 4.657 orang. Sedangkan pada Jumat [9/8/2013] jumlah pengunjung ada 19.146 orang dan pada Sabtu jumlah pengunjung mencapai 23.640 orang,” katanya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya,.

Namun, lanjut dia, jumlah itu menurun dibanding tahun lalu pada waktu yang sama. Menurutnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi penuruan tersebut di antaranya pengambilan sejumlah satwa di WGM termasuk gajah serta waktu libur yang pendek bagi para pegawai.

  Air Terjun Kedung Turuk  di Dusun Mlati, Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Wonogiri  (Dok/JIBI/Solopos)


Air Terjun Kedung Turuk di Dusun Mlati, Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Wonogiri (Dok/JIBI/Solopos)

Sementara itu, air terjun Kedung Turuk yang berada di Dusun Melati, Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, juga ramai pengunjung sejak awal Ramadan.

“Mulai awal puasa [Ramadan] hingga mendekati Lebaran, jumlah pengunjung ada 100 orang setiap harinya. Sedangkan pada Sabtu atau H+1 Lebaran, jumlah pengunjung mencapai 150 orang dalam satu hari. Hari ini juga masih ramai,” kata Kepala Desa Keloran, Maryanto, saat ditemui wartawan di kediamannya, kemarin.

Jumlah pengunjung tersebut, lanjut dia, naik sekitar dua kali lipat dibanding hari biasa, sekitar 50 hingga 60 orang. Meski jumlah pengunjung melonjak, pihaknya belum menarik retribusi karena belum ada aturannya. Ia hanya menarik biaya parkir Rp1.000 untuk dana kas remaja di Dusun Melati.

“Ke depan, kami akan membangun sejumlah fasilitas di antaranya musala, beberapa gazebo dan MCK [mandi, cuci, kakus]. Setelah itu, kami berencana menarik retribusi dengan membuat Perdes [peraturan desa]. Ini merupakan potensi wisata karena pengunjung tidak hanya dari Wonogiri dan Selogiri, tetapi juga ada dari Boyolali, Semarang dan Salatiga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya