Lifestyle
Jumat, 10 Juni 2011 - 11:40 WIB

Orang asma tidak boleh sembarangan menarik napas

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Foto: Thinkstock)

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)

Jakarta (Solopos.com)–Seseorang yang punya asma tidak bisa sembarangan bernapas saat beraktivitas berat misalnya olahraga, karena bisa memicu kekambuhan. Teknik yang dianjurkan adalah pernapasan diafragma, sama seperti yang dilakukan saat sedang bernyanyi.

Advertisement

Teknik pernapasan diafragma dilakukan dengan menarik napas dalam-dalam melalui hidung. Jika pada pernapasan biasa yang membusung adalah dadanya, dalam pernapasan diafragma yang membusung adalah bagian perut sementara posisi dada dan pundak tidak berubah.

Saat mengeluarkan napas, udara dihembuskan perlahan melalui mulut yang agak dikatupkan seperti sedang meniup lilin. Bagi yang tidak biasa, teknik ini agak berat jika dilakukan sambil berdiri sehingga disarankan untuk latihan dalam posisi duduk terlebih dahulu.

“Untuk orang asma, pernapasan diafragma lebih dianjurkan karena bisa mengambil oksigen lebih banyak,” ungkap dr Anita Ratnawati, SpKFR(K), spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, pakar senam asma dari RS Persahabatan dalam talk show You Can Control Your Asthma di RS Persahabatan, Rawamangun, Kamis (9/6/2011).

Advertisement

Diafragma adalah lapisan yang membatasi rongga dada dengan rongga perut. Lapisan ini cukup elastis dan mampu menciptakan rongga yang lebih besar untuk menampung udara, dibandingkan dengan rongga yang terbentuk oleh pergerakan tulang iga saat dada membusung.

Menurut dokter yang gemar menyanyi ini, teknik pernapasan perut atau diafragma sering dipakai oleh para penyanyi. Karena volume oksigen yang masuk lebih banyak, penyanyi tidak akan sesak napas meskipun lagunya tidak banyak memiliki jeda untuk mengambil napas.

Teknik ini juga diajarkan kepada para penyandang asma melalui senam asma yang diselenggarakan secara rutin di RS Persahabatan Jakarta tiap hari Minggu pukul 07.00 WIB. Melalui teknik pernapasan yang benar, risiko serangan asma saat beraktivitas bisa dikurangi.

Advertisement

(Detikcom/nad)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif