SOLOPOS.COM - Menu otak-otak & Nasi bakar Pondok Jowi. (Espos/Lutfiyah)

Menu otak-otak & Nasi bakar Pondok Jowi. (Espos/Lutfiyah)

Mau diolah seperti apa pun, ikan tidak pernah kehilangan penggemar. Dari mulai disajikan utuh digoreng dan bakar hingga ikan yang diolah menjadi nugget, bakso maupun dibuat otak-otak rasanya sama lezatnya. Untuk olahan terakhir atau otak-otak, sebagian masyarakat Solo bisa jadi masih asing mendengar nama makanan tersebut. Bahkan ada yang mengira otak-otak merupakan makanan olahan dari otak hewan seperti sapi.
Bagi penggemar wisata kuliner, otak-otak memiliki tempat tersendiri sebagai penganan yang wajib dicoba. Makanan yang terbuat dari ikan yang digiling halus dicampur bumbu khusus ini terasa gurih di lidah. Tidak salah jika sebagian orang menghadirkan otak-otak sebagai pendamping nasi. Seperti halnya di rumah makan Pondok Jawi Manahan Solo. Rumah makan yang berada di belakang kolam renang Tirtomoyo Manahan ini menyandingkan otak-otak bandeng dengan menu andalannya nasi bakar.
Dimakan selagi hangat bersama sambal terasi dan lalapan terasa semakin nikmat. Yang membuat beda dengan otak-otak pada umumnya, otak-otak khas Pondok Jawi dibuat persis seperti bentuk ikan bandeng lengkap dengan kepalanya namun isinya olahan daging ikan bandeng giling yang diberi bumbu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ada dua menu otak-otak bandeng. Yang satu disajikan dengan nasi bakar, lainnya otak-otak bandeng penyet, dihadirkan dengan nasi biasa.

Walaupun bukan menu andalan, pengelola rumah makan itu, Ny Djoko, mengaku otak-otak cukup digemari. Terlebih, menu makanan tersebut cocok dihidangkan kapan pun baik sebagai menu makan siang maupun malam. Menu nasi bakar otak-otak bandeng di rumah makan tersebut dibanderol Rp11.000/porsi, sementara otak-otak penyet nasi biasa seharga Rp10.500/porsi.
“Pagi hari juga ada yang memilih menu otak-otak bandeng. Semua tergantung selera konsumen,” katanya.

Lain di rumah makan, lain pula di kaki lima. Otak-otak khas kaki lima di kawasan Solo tampil seperti otak-otak pada umumnya yang dibungkus daun pisang. Salah satunya yang dijual Sandy Haniawan. Pedagang otak-otak bakar ikan tengiri dari Jakarta Timur ini menyebut otak-otak buatannya lebih cocok dijadikan camilan. “Kebanyakan buat camilan, apalagi saya menyajikannya lengkap dengan sambal kacang. Tapi ada juga yang dibuat lauk,” katanya.
Dia mengatakan otak-otak khas kaki lima juga banyak dijual di beberapa lokasi seperti kawasan Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), depan Solo Grand Mall (SGM) dan depan Solo Square. Walaupun otak-otak itu dijajakan di pinggir jalan, ia tetap menjaga cita rasa dengan cara memilih bahan utama ikan tengiri segar.
“Ikannya didatangkan langsung dari Semarang, jadi otak-otaknya tetap fresh.  Keistimewaan otak-otak ya ada pada ikannya. Harganya lumayan mahal sebungkus Rp2.000,” tukasnya.
Sandy menambahkan jika di Solo otak-otak disandingkan dengan sambal kacang, di tempat asalnya, Palembang, otak-otak disajikan seperti pempek dengan kuah cuka yang berkolaborasi dengan kecap asin.

“Khusus otak-otak bakar, karena sekarang daun lontar sulit dicari, modifikasinya pakai daun pisang tapi tidak menghilangkan rasa khas otak-otak,” tukasnya.
Selain dijual di rumah makan maupun kaki lima, otak-otak juga menjamah dunia maya. Salah satunya otak-otak ikan tuna Aroma Solo yang didatangkan dari daerah Gunung Kidul. Otak-otak beku yang sudah jadi tersebut dijual melalui situs jejaring sosial.
“Kami hanya melayani pemesanan, kalau ada yang pesan langsung antar,” kata penjual otak-otak ikan tuna Aroma Solo, Lusy.
Sebungkus otak-otak isi 20 biji, dijual Rp12.000. Lusy mengklaim otak-otak tersebut tanpa bahan pengawet, pewarna dan penyedap rasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya