SOLOPOS.COM - DIBAKAR--Sandy Haniawan membakar otak-otak di depan Plasa Singosaren. Solo, Jum'at (4/5). (Espos/Lutfiyah)

DIBAKAR--Sandy Haniawan membakar otak-otak di depan Plasa Singosaren. Solo, Jum'at (4/5). (Espos/Lutfiyah)

Olahan daging ikan yang dibuat menjadi otak-otak tidak diragukan lagi kelezatannya. Penganan yang terasa gurih ini hadir dengan berbagai variasi dan bahan dasar. Ada yang dibuat dari olahan daging bandeng, lainnya menggunakan bahan dasar ikan tengiri dan tuna. Meski berbeda bahan dasar namun rasa yang dihadirkan tetap sama gurihnya. “Dibuat dari bahan dasar ikan apa pun bisa tapi umumnya orang membuat otak-otak dari ikan tengiri. Bandeng juga ada tergantung selera orang tapi rasanya tetap sama. Saya lebih suka otak-otak dari ikan tengiri,” ujar penjual otak-otak bakar ikan tengiri di depan Plasa

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Singosaren, Sandy Haniawan, kepada Espos, Jumat (4/5).
Soal bentuk dan tampilan, kini mulai banyak modifikasi otak-otak dari mulai dibentuk seperti tempura yang dibungkus daun pisang, dibuat bulat-bulat kecil hingga dibuat menyerupai empek-empek. “Masalah modifikasi juga tergantung selera orang. Wong dari awal otak-otak juga banyak perubahan, setiap daerah juga beda bentuknya ada yang dibuat agak besar ada juga yang kecil-kecil dibungkus daun pisang
lalu dibakar, digoreng juga bisa,” imbuhnya.
Sandy mengaku otak-otak kini mulai digemari di Solo bahkan dijadikan oleh-oleh. Setiap hari ia menjual otak-otak ikan tengiri bakar dan goreng hingga 200 bungkus. Sesekali ia menerima pesanan otak-otak dalam jumlah besar untuk disajikan di hotel berbintang.
Beda kaki lima beda pula dengan rumah makan. Otak-otak khas rumah makan Pondok Jawi Manahan, Solo mempunyai ciri khas tersendiri. Selain terbuat dari bahan dasar bandeng, otak-otak Pondok Jawi dibuat persis seperti potongan bandeng seperti layaknya otak-otak khas Gresik yang dibuat dari ikan bandeng giling bercampur bumbu. Olahan tersebut dimasukkan ke dalam kulit ikan yang dikukus, setelah itu digoreng.
“Kalau cara membuatnya, saya tidak tahu karena otak-otak di sini dibeli langsung dari Semarang. Di sini kami cuma tinggal menggoreng,” ujar pengelola rumah makan Pondok Jawi Ny Djoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya