Lifestyle
Minggu, 6 November 2022 - 13:08 WIB

Pakar: Sinar UV Matahari Lebih Berbahaya Dibandingkan Sinar Biru Gadget

Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi berjemur. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Dibandingkan dengan sinar biru yang dihasilkan gadget, sinar ultraviolet atau UV dari matahari lebih berbahaya untuk kesehatan mata. Demikian penjelasan dokter subspesialis Vitreo-retina JEC Eye Hospitals and Clinics dr. Ferdiriva Hamzah, SpM(K). Simak ulasannya di info sehat kali ini.

“Itu memang sudah dibuktikan oleh studi-studi kalau ultraviolet, UVA, UVB, sinar biru yang dihasilkan oleh ultraviolet itu berbahaya untuk mata. Dapat mempercepat proses katarak. Dapat mengganggu makular,” jelas Ferdiriva dikutip dari Antara pada Minggu (6/11/2022).

Advertisement

“Awam memang kurang memahami karena selama ini yang viral selama ini karena gadget. Padahal, menurut penelitian, sinar biru yang dihasilkan gadget itu sangat ringan dan tidak berbahaya untuk mata. Yang berbahaya itu durasinya,” bebernya.

Lebih dalam, Ferdiriva menjelaskan bahwa terlalu lama menggunakan gadget memang dapat menyebabkan mata kering, lelah, bahkan hingga mengalami pusing. Kendati demikian, hal tersebut bukan disebabkan dari sinar biru yang dihasilkan oleh gadget.

Advertisement

Lebih dalam, Ferdiriva menjelaskan bahwa terlalu lama menggunakan gadget memang dapat menyebabkan mata kering, lelah, bahkan hingga mengalami pusing. Kendati demikian, hal tersebut bukan disebabkan dari sinar biru yang dihasilkan oleh gadget.

Baca Juga: Ada 4 Gerhana Selama 2022, Salah Satunya Gerhana Bulan Total 8 November

“Jadi kita di depan komputer lama, itu memang bisa menyebabkan mata kering, lelah, sampai pusing dan lain sebagainya. Jadi bukan karena sinar biru yang dihasilkan terus bisa CRAO (Oklusi arteri retina sentral) dan lain-lain,” katanya.

Advertisement

“Kalau bisa jangan berjemur di atas jam 10.00. Kalau aktivitas di luar saat terik, lebih bagus pakai kacamata uv protection. Ingat, uv protection ya bukan kacamata anti-radiasi komputer dan lain-lain,” jelas Ferdiriva.

Baca Juga: Posisi Tidur Ideal untuk Meringankan Heartburn

“Pastikan kacamata mengandung itu. Karena kacamata hitam walau mahal, kalau nggak ada uv protectionnya justru lebih bahaya. Karena ketika matanya gelap pakai kacamata, pupil akan melebar. Begitu lebar, sinar matahari bisa lebih banyak masuk ke dalam mata. Jadi memang harus ada tamengnya. Bisa dicek ke optik ada uv protectionnya nggak,” imbuhnya.

Advertisement

Meski pun sinar biru dari gadget tidak bahaya dibandingkan sinar UV, namun dia menyarankan jika melakukan pekerjaan yang mengharuskan untuk menggunakan gadget dalam waktu yang lama, lakukanlah metode 20-20-20.  Tetapi jika tak bisa menerapkan metode tersebut, masyarakat dapat mengistirahatkan mata setiap 2 jam sekali saat menggunakan gadget.

“Ada aturan 20-20-20. 20 menit di depan komputer. Istirahat 20 detik melihat jarak 20 kaki atau 6 meter. Tapi istirahatnya jangan liat TikTok,” papar Ferdiriva.

Baca Juga: Minum Obat Pakai Pisang, Begini Anjuran Dokter

Advertisement

“Di era digital, itu pastinya kita nggak akan bisa lepas dari gadget. Jaga baik-baik saja dengan istirahat. Pahami kalau mata sudah capek. Kalau nggak bisa 20-20-20, setiap 2 jam istirahat 15 menit,” tutupnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif