Lifestyle
Selasa, 24 Desember 2013 - 10:38 WIB

Paket Liburan Murah Bukan Berarti Ecek-Ecek, Lho

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, JAKARTA–Di tengah persaingan antar sejumlah agen travel saat ini, penawaran paket liburan dengan harga murah masih menjadi strategi andalan beberapa agen travel.

“Harga itu yang menjadi faktor utama pelanggan melirik produk kita. Di samping harga juga isi dari paket yang kita tawarkan,” kata Support Departement TX Travel, Bimo Kuncoro kepada Antara News di kawasan Pecenongan, Jakarta, Senin (23/12/2013).

Advertisement

Sekalipun demikian, Bimo mengaku tak berarti paket liburan yang ditawarkan “ecek-ecek”.

Menurutnya, sekarang ini masyarakat sudah bisa menilai dan melihat langsung isi paket yang ditawarkan suatu agen travel.

Ia selanjutnya mengatakan, untuk tujuan favorit wisatawan dalam negeri seperti Bali misalnya, pihaknya menawarkan harga sekitar Rp3,9 juta. Sementara untuk tujuan Medan, pihaknya menawarkan harga sekitar Rp4,9 juta.

Advertisement

“Itu (harga) termasuk hotel, tiket pesawat pulang pergi, termasuk jalan-jalannya selama empat hari tiga malam,” katanya.

Sedangkan, untuk tujuan internasional, Hong Kong misalnya, pihaknya menawarkan paket liburan dengan harga 375 dolar.

Sementara itu, di tempat terpisah, Sales and Travel Consultant dari Travindo Multi Express, Vina Oktania Sima mengatakan pihaknya juga mengandalkan harga murah untuk paket yang ditawarkan demi menarik pelanggan.

Advertisement

“Orang Indonesia itu masih suka dengan harga yang murah tetapi bisa dapet banyak,” katanya.

Ia mencontohkan, untuk tujuan luar negeri yang menjadi favorit wisatawan seperti Turki, pihaknya menawarkan harga sekitar 2.000 dolar. Harga ini menurutnya sudah termasuk hotel, tiket pesawat pulang pergi, jalan-jalan, makan, selama sekitar 10 hari.

Ia mengatakan, hingga kini sudah sekitar 3 sampai 4 perjalanan, dengan masing-masing 20 orang yang memesan tiket perjalanan ke Turki di kantornya. Mengenai penjualan hingga Desember ini, Vina mengaku terjadi penurunan. Hal ini menurutnya dikarenakan nilai dollar yang semakin melambung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif