SOLOPOS.COM - Joko Widodo (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO — Jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung dan tinggal di Kota Solo, sepanjang Januari-Oktober 2014, mencapai 2.906.042 orang. Raihan tersebut telah melampaui kunjungan wisatawan tahun sebelumnya yang mencapai 1,5 juta.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Eny Tyasni Suzana, mengutarakan awal Desember ini pihaknya telah mencapai target yang ditetapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang mencapai dua juta orang.  “Kami sudah over target sejak Oktober lalu. Sementara data [dari perhotelan dan tempat wisata] untuk November, belum semuanya masuk,” kata Eny di Solo, Selasa (9/12/2014).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Eny menuturkan capaian kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun ini (hingga Oktober) juga sudah melampaui target 10%. “Dari pertumbuhan sekitar 50% wisatawan tahun ini [dibanding tahun sebelumnya], ada 34.553 wisatawan asing yang berkunjung dan tinggal di sini. Sudah lebih dari target 10%,” urainya.

Jokowi Effect
Ada beberapa faktor yang mendongkrak tingkat kunjungan pariwisata di Kota Bengawan tahun ini. “Jokowi effect ada kontribusinya. Selain itu, sinergi agenda budaya yang dibuat terfokus di beberapa bulan tertentu, kami pandang efektif membuat orang tinggal dan berkunjung ke sini,” jelasnya.

Disinggung mengenai imbas pelarangan rapat PNS di hotel, Eny mengaku masih yakinpariwisata di Kota Bengawan akan terus bertumbuh pada 2015. “MICE memang menjadi daya tarik. Peraturan ini masih dikaji ulang. Saya optimistis pariwisata di sini masih bisa bertumbuh terus. Apalagi awal tahun Airasia Solo-Singapura mulai buka. Ini peluang yang bagus,” katanya.

Eny mengungkapkan akan mengumpulkan pelaku usaha pariwisata dan perhotelan di Kota Bengawan untuk menyamakan visi menangkap peluang pariwisata baru di Kota Solo.  “Kami akan ajak PHRI, Asita, dan semuanya untuk duduk bareng menangkap peluang ini. Potensinya besar sekali. Kami akan bikin paket wisata murah yang pasti menarik turis dari Singapura. Di sini enggak hanya kuliner dan batik, tapi potensi daerah tetangga seperti tekstil, furnitur, bisa dibidik menjadi peluang pariwisata dan bisnis yang menarik,” kata dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya