Lifestyle
Kamis, 14 Maret 2013 - 16:06 WIB

Pasien Bedah ini Ditolak RS karena Berkicau di Twitter

Redaksi Solopos.com  /  Esdras Ginting  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

SOUTH WALES—Namanya juga twitter, tentu banyak orang menumpahkan unek-uneknya di sana. Tapi sebaiknya pikir-pikir dulu sebelum memposting twit. Sudah ada banyak kasus perselisihan yang dipicu twit tak sedap, termasuk seorang pasien yang diusir dari rumah sakitnya baru-baru ini.

Advertisement

Seorang penderita cystic fibrosis di Inggris ditolak oleh rumah sakit karena memposting twit yang menyinggung di twitter. Terang saja si pasien, Mathew Cochrane, 26, terheran-heran sebab penolakan itu dilakukan sepihak dan tanpa pemberitahuan sebelumnya dari rumah sakit.

Pihak rumah sakit Stanwell Surgery di South Wales tersinggung lantaran Cochrane memposting status twitter yang mengatakan bahwa staf rumah sakit tidak kompeten. Pejabat rumah sakit hanya mengirimkan surat bahwa Cochrane sebaiknya mencari tempat lain untuk mendapat layanan medis.

Insiden ini bermula ketika pekan lalu Cochrane menghubungi rumah sakit setelah mendapat surat dari dokter bahwa dia perlu dioperasi. Karena biasanya hanya berurusan dengan konsultan spesialis, Cochrane khawatir ada masalah serius. Tapi resepsionis mengatakan bahwa jadwal operasi yang tersedia adalah 3 minggu lagi.

Advertisement

Cochrane berupaya mendebat sampai sang resepsionis mengatakan ‘dengan nada yang tak menyenangkan’ bahwa manajernya berhalangan untuk mendengar keluhannya dan ia harus membuat komplain secara tertulis. Sebal, dia lantas memposting kekecewaannya ke Twitter pada hari Jumat, 8 Maret lalu.

“#StanwellSurgery in #Penarth is run by a bunch if [sic] incompetent t***s!”, demikian isi postingan Cochrane yang memiliki 500 orang follower ini.

Pada hari Senin, dokter senior di Stanwell, dr Jonathon Evans, menulis surat kepada Cochrane bahwa dia ditolak karena isi twitnya yang menyinggung dan disarankan mencari dokter lain. Surat dari Stanwell ini membuat Cochrane yang bekerja sebagai instruktur mengemudi keheranan.

Advertisement

“Mereka menolak saya karena sebuah tweet yang saya pikir tidak berbahaya. Twit itu jelas saya tulis dalam situasi panas dan saya tidak menduga itu akan membuat saya dilepas sebagai pasien,” kata Cochrane seperti dilansir The Daily Telegraph, Kamis (14/3/2013).

Pria ini juga tak habis pikir bagaimana pihak rumah sakit bisa tahu bahwa dialah yang memposting tweet itu. Dia hanya dikenal dengan nama ‘Mat’ dalam akun twitternya. Menurut Cochrane, pihak rumah sakit tidak melakukan penyelidikan untuk memverifikasi apakah memang benar dia yang memposting twit tersebut.

Kasus ini semakin panas dan memicu reaksi Twittland setelah Cochrane memposting salinan surat dari rumah sakit di Twitter. Beberapa orang memahami keputusan rumah sakit untuk melindungi staf dan petugasnya, namun ada juga yang mengkritik tentang kebebasan berbicara.

Pihak rumah sakit menolak memberikan pernyataan dan sudah melaporkan kasus ini ke Cardiff and Vale University Health Board. Menurut pihak rumah sakit, permasalahan ini adalah urusan dokter bedah yang bekerja secara mandiri.

Advertisement
Kata Kunci : Bedah Rumah Sakit Twitter
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif