Lifestyle
Senin, 28 Juni 2021 - 22:43 WIB

Penderita Asma Seperti Jane Shalimar Wajib Waspada Sebelum Terinfeksi Covid-19

Astrid Prihatini Wd  /  Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penderita asma. (Freepik)

Solopos.com, SOLO--Penderita asma seperti Jane Shalimar sebaiknya wajib waspada sebelum terinfeksi Covid-19. Dikutip dari Health, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan pengidap penyakit penyerta ini memiliki risiko merasakan sakit parah akibat virus corona.

Jika terinfeksi Covid-19, penderita asma berpotensi mengalami kekritisan. Hal ini karena virus ini mempengaruhi saluran pernapasan seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Advertisement

Sebelum terinfeksi Covid-19, CDC menyarankan pada penderita asma untuk memastikan memiliki simpanan obat resep darurat, seperti inhaler asma, persediaan obat lain, dan suplai non-resep selama 30 hari serta isolasi diri di rumah agar tidak terinfeksi Covid-19.

Mengutip Hindustan Times, para peneliti menggunakan data kesehatan sejak Februari hingga Juni 2020 yang berasal dari organisasi di Israel. Dari 37.469 subjek yang diuji dengan tes virus corona, 2.266 di antaranya dinyatakan terinfeksi Covid-19. Penyakit asma ditemukan pada 153 pasien atau 6,75% subjek yang termasuk dalam kelompok positif Covid-19 itu.

Advertisement

Mengutip Hindustan Times, para peneliti menggunakan data kesehatan sejak Februari hingga Juni 2020 yang berasal dari organisasi di Israel. Dari 37.469 subjek yang diuji dengan tes virus corona, 2.266 di antaranya dinyatakan terinfeksi Covid-19. Penyakit asma ditemukan pada 153 pasien atau 6,75% subjek yang termasuk dalam kelompok positif Covid-19 itu.

Baca Juga: Positif Covid-19 Setelah Vaksin Pertama, Perlukah Suntikan Kedua?

Hasilnya, penderita asma memiliki risiko terinfeksi Covid-19 lebih rendah. Meski demikian, peneliti studi tersebut mengatakan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk benar-benar membuktikan hal tersebut.

Advertisement

Selain itu, risiko kematian akibat terinfeksi Covid-19 pada penderita asma juga lebih rendah. Para peneliti di sistem layanan kesehatan di Boston mempelajari 562 pasien asma dan Covid-19 serta 2.686 pasien terinfeksi virus corona tanpa menderita asma.

Kedua kelompok dalam penelitian tersebut memang membutuhkan perawatan rumahsakit yang sama. Namun, 70% penderita asma lebih sedikit mengalami kematian akibat terinfeksi Covid-19. Tidak ada 44 pasien asma parah meninggal karena Covid-19.

Dokter spesialis paru Kedokteran Respirasi RSUP Persahabatan Feni Fitriani Taufik menyebut, selama penyakit asma terkontrol, pasien tak berisiko fatal saat terinfeksi Covid-19. Bahkan, risiko saat terpapar virus corona, menurut Feni, serupa dengan pasien Covid-19 tanpa penyakit penyerta asma.

Advertisement

Baca Juga: Tiga Alat Monitor Kesehatan Wajib Ada Saat Isolasi Mandiri, Apa Sajakah?

Hal yang bisa memicu kondisi fatal pada penderita Covid-19 adalah jika penyakit asma tidak terkontrol. Lalu seperti apa asma yang tidak terkontrol?

Ada beberapa poin yang perlu menjadi perhatian seperti mengutip laman Detik.com, Senin (28/6/2021):

Advertisement

- Dalam empat pekan terakhir, apakah ada gejala asma kambuh kurang dari 2 kali dalam seminggu?
- Tidak ada terbangun di malam hari, mengi, atau batuk hingga sesak napas.
- Tidak menggunakan obat saluran pernapasan kurang dari dua kali seminggu.
- Tidak ada gangguan aktivitas. Misalnya, sampai tidak masuk kantor gara-gara asma jadi kambuh.
- Masih bisa bekerja di rumah sehari-hari.

"Apabila di luar itu penderita asma perlu waspada untuk ke dokter, sehingga saat terkena Covid-19 risiko fatalnya akan menjadi kecil," jelas Feni dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan, belum lama ini.

Baca Juga: Kuku Sehat Seperti Apa? Kenali Ciri-Cirinya

Bagaimana pengobatan penderita asma saat terinfeksi Covid-19?

Dalam kesempatan yang sama, Dr dr Arto Soeroto SPpd dari Perhimpunan Respirologi Indonesia (PERPARI) mengingatkan, penting untuk tetap menjalani pengobatan asma saat terpapar Covid-19. Sebab, jika penyakit asma tidak terkontrol, risiko kritis karena Covid-19 menjadi besar.

"Cukup dengan inhalasi steroid dosis rendah. Steroid itu adalah anti inflamasi dan anti peradangan, karena asma adalah peradangan pada saluran napas," jelas Dr Arto.

Bahkan, menurutnya, kini ada penelitian penggunaan obat steroid inhalasi yang lazim digunakan untuk mengontrol asma mempunyai efek proteksi melawan Corona.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif