Lifestyle
Selasa, 25 April 2023 - 22:15 WIB

Penelitian Sebut Makanan yang Disantap Pengaruhi Waktu Tidur

Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tidur lelap. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Sebuah penelitian baru di Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa asupan dalam makanan dapat pengaruhi waktu tidur seseorang. Agar kualitas tidur terjaga, simak ulasannya di tips kesehatan kali ini.

Kualitas tidur yang baik tidak hanya memberikan istirahat dan pemulihan tetapi juga melindungi orang dari banyak masalah kesehatan jangka panjang seperti stres, masalah jantung hingga diabetes.

Advertisement

Dalam sebuah studi baru yang dilakukan di antara 23 atlet perguruan tinggi wanita, para peneliti mengevaluasi bagaimana waktu tidur dipengaruhi oleh konsumsi nutrisi dalam makanan mereka.

Temuan menunjukkan bahwa atlet yang mengonsumsi lebih banyak karbohidrat dan vitamin B12 dan C tidur lebih awal dan bangun lebih awal dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit nutrisi ini.  Para peneliti mengatakan itu mungkin karena nutrisi ini membantu sintesis hormon vital yang mengatur tidur, termasuk serotonin dan melatonin.

“Untuk atlet, kesuksesan diukur tidak hanya dengan kesiapan untuk tampil tetapi juga ketahanan di dalam dan di luar lapangan,” kata peneliti dan seorang mahasiswa doktoral di West Virginia University, Lauren Rentz, seperti dilansir Medical Dialy, seperti dikutip dari Antara pada Selasa (25/4/2023).

Advertisement

Para atlet memakai cincin pintar yang melacak tidur mereka selama 31 malam berturut-turut selama musim kompetisi. Asupan makanan para peserta juga dicatat pada tiga hari terakhir evaluasi.

Peneliti menemukan hubungan yang kuat antara konsumsi nutrisi dalam makanan pengaruhi waktu tidur. Namun, mereka tidak dapat menemukan hubungan dengan durasi tidur karena sebagian besar peserta tidur rata-rata tujuh hingga delapan jam di malam hari.

Studi ini dipresentasikan pada American Physiology Summit, pertemuan tahunan unggulan American Physiological Society (APS), di Long Beach, California akhir pekan lalu.

Advertisement

Para peneliti memperingatkan studi ini tidak boleh ditafsirkan sebagai sebab dan akibat, tetapi dapat menunjukkan bagaimana berbagai aspek kesehatan secara bersamaan dapat berkontribusi pada kinerja dan potensi pemulihan atlet.

Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah mengevaluasi pola kesehatan yang serupa pada kelompok atlet yang lebih besar untuk memahami bagaimana pola ini dapat memengaruhi kesuksesan mereka

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif