SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi kurban. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Penyakit antraks ditemukan di Gunungkidul, DIY, kenali gejalanya jika menginfeksi  pada manusia. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Sebagaimana diketahui sebanyak 125 warga di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diperiksa setelah mengonsumsi daging sapi yang positif antraks. Dari pemeriksaan itu diketahui ada 85 warga yang terjangkit antraks.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Dinas Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan pemeriksaan itu dilakukan sebagai tindaklanjut atas laporan dari RSUP Sardjito. Laporan tersebut mengenai seorang warga Gunungkidul meninggal dunia karena antraks. “Kami pun langsung melakukan penelusuran dan pengecekan ke lokasi,” katanya yang dikutip dari Solopos.com, Selasa (4/7/2023).

Sebelum tahu gejalanya pada manusia, ketahui terlebih dahulu penyakit antraks adalah penyakit serius yang disebabkan oleh infeksi bakteri antraks atau Bacillus anthracis yang biasa ditemukan di dalam tanah. Walau biasanya menjangkiti hewan, penyakit anthrax juga bisa menyerang manusia.

Penyakit antraks menyerang hewan ternak atau hewan liar, seperti sapi, domba, kambing, unta, kuda, dan babi. Infeksi bisa terjadi ketika hewan tersebut menghirup atau menelan spora bakteri yang ada di tanah, tanaman, atau air yang telah terkontaminasi bakteri antraks.

Dikutip dari alodokter.com pada Rabu (5/7/2023), antraks hingga saat ini masih menjadi penyakit endemik di Indonesia. Kasus penyakit anthrax masih dilaporkan muncul di beberapa daerah, yaitu Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur. Kasus terakhir terjadi pada tahun 2020 di Yogyakarta.

Seseorang dapat terkena penyakit antraks dalam kurun waktu 1–5 hari setelah terpapar bakteri antraks. Ketika sudah berada di dalam tubuh, bakteri akan berkembang biak lalu menghasilkan racun yang dapat menyebabkan penyakit antraks.

Berikut ini cara penularan sekaligus gejala penyakit antraks pada manusia:

1. Infeksi melalui luka terbuka di kulit

Infeksi melalui luka terbuka merupakan cara penularan penyakit antraks yang paling umum terjadi pada manusia.

Gejalanya meliputi:

  • Benjolan kemerahan di kulit yang terasa gatal dan perih, dengan bagian tengah berwarna kehitaman
  • Pembengkakan dan nyeri pada kelenjar getah bening di sekitar kulit yang terinfeksi
  • Nyeri otot
  • Demam
  • Lemas
  • Mual muntah

2. Infeksi melalui saluran pernapasan

Hal ini bisa terjadi ketika seseorang menghirup udara yang terkontaminasi bakteri anthrax, sehingga bakteri dapat memasuki paru-paru. Tanda-tanda seseorang terkena penyakit antraks melalui udara di antaranya:

  • Sakit tenggorokan
  • Sesak napas
  • Demam tinggi
  • Rasa tidak nyaman di dada
  • Nyeri otot
  • Nyeri saat menelan
  • Mual
  • Batuk darah

Meski sudah dilakukan pengobatan, komplikasi yang fatal akibat infeksi antraks pada saluran pernapasan kadang masih juga terjadi.

3. Infeksi melalui saluran pencernaan

Minum air atau mengonsumsi daging yang sudah terinfeksi bakteri antraks tanpa mengolahnya hingga matang juga bisa membuat seseorang terjangkit penyakit ini. Kontaminasi melalui cara ini akan menyerang organ-organ dalam sistem pencernaan.

Beberapa gejala penyakit antraks yang menyerang saluran pencernaan pada manusia, antara lain:

  • Demam
  • Mual
  • Muntah
  • Nafsu makan hilang
  • Diare disertai darah
  • Nyeri tenggorokan
  • Sulit menelan
  • Sakit perut
  • Sakit kepala

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya