Lifestyle
Kamis, 13 Juni 2013 - 16:23 WIB

PENYAKIT LANGKA AQIN : GBS Serang 1 dari 100.000 Orang Setiap Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aqin Rizka Ayati saat masih hidup. (Facebook)

Aqin Rizka Ayati saat masih hidup. (Facebook)

SOLO—Aqin Rizka Ayati, 18, penderita Guillain Barre Sindrom (GBS), Selasa (11/6/213) malam akhirnya meninggal dunia. Apa itu GBS?

Advertisement

Kelumpuhan secara tiba-tiba pada kaki atau tangan atau pada keduanya secara serempak merupakan satu dari sekian gejala klinis Sindrom Guillain Barre (SGB).

Sebagian masyarakat masih awam tentang jenis penyakit yang menyerang sistem saraf ini. Hal ini mengingat SGB termasuk langka, hanya 1 kasus per 100.000 penduduk per tahun.

“SGB adalah kelainan sistem saraf akut dan difus yang mengenai radiks spinalis dan perifer dan kadang juga saraf kranialis yang biasanya timbul setelah infeksi,” ujar dokter spesialis saraf RS dr Oen Solo, Retno Wahyu, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Rabu (29/5/2013) lalu.

Advertisement

Kelumpuhan

Pada sebagian besar penderita kelumpuhan didului oleh infeksi saluran napas atau saluran cerna satu sampai tiga pekan sebelumnya.

“Tapi bisa juga tidak ada tanda-tanda awal. Bisa saja dia segar kemudian lumpuh,” kata Retno.

Advertisement

Normalnya, saraf yang sehat dapat mengirimkan pesan dari otak ke berbagai bagian tubuh. Sebagai contoh, ketika orang memutuskan untuk memukul, otak memerintahkan lengan dan tangan untuk melakukannya. Atau saat ujung kulit terkena benda, saraf pada kulit mengirim sinyal ke otak tentang sensasi tersebut.

Tapi ketika saraf telah rusak oleh SGB, mereka tidak dapat mengirimkan pesan dengan benar. Efeknya, otot tidak mampu bekerja secara baik. Otot-otot tidak bekerja seperti seharusnya.

Dalam kasus yang parah, otot-otot kemungkinan lumpuh. Ini berarti mereka tidak bisa bergerak sama sekali.

“Penderita SGB ada yang tidak mampu bernapas. Paru-parunya tidak rusak, masih bagus. Tapi otot yang untuk bernapas itu yang tidak berfungsi,” ujar Retno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif