SOLO– Aqin Rizka Ayati, 18, penderita Guillain Barre Sindrom (GBS), Selasa (11/6/213) malam meninggal dunia.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
GBS atau SGB merupakan penyakit langka disebabkan virus menyerang saraf-saraf otot. Penyakit ini bisa mengakibatkan kelumpuhan hingga kegagalan sistem pernapasan.
Kegagalan pernapasan ini merupakan komplikasi utama yang berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik. Kegagalan ini disebabkan oleh paralisis diafragma dan kelumpuhan otot-otot pernapasan yang dijumpai 10-33 persen penderita. Untuk bertahan, penderita SGB dipasangi alat bantu pernapasan.
Pengidap SGB menghabiskan banyak waktu di rumah sakit. Seusai memulihkan diri, ia dapat kembali ke kehidupan normal. Dokter spesialis saraf RS dr Oen Solo, Retno Wahyu, Rabu (29/5/2013) lalu kepada Solopos.com mengatakan SGB yakni awal pelemahan pada kaki atau tangan atau keduanya.
Ada juga dengan gejala kesemutan sarung tangan atau kaus kaki karena dialami pada bagian tubuh yang mengenakan kaus tangan dan kaki. Pelemahan ini kemudian menyebar ke tubuh bagian atas seperti pada lengan dan tubuh bagian atas lainnya.
Orang dengan SGB merasa lelah dan tidak bisa bergerak. Mereka juga memiliki kesulitan bernapas. Hingga saat ini, belum dapat diketahui penyebab pasti SGB.
Penanganan SGB
Agar SGB tak semakin memburuk, penderita umumnya dirawat di rumah sakit sehingga mendapatkan perawatan secara intensif dari dokter, perawat dan peralatan medis.
Beberapa pasien tinggal di unit perawatan intensif (ICU) agar mendapatkan perawatan ekstra. Penderita butuh beberapa pekan hingga pulih. Itu tergantung pada kondisi pasien.
Pemulihan SGB diperlukan waktu yang lama hingga merasa lebih baik. “Pemulihan atau recovery hingga kembali normal butuh waktu sekitar enam bulan,” ujar Retno.
Penderita SGB sementara waktu perlu kursi roda atau menggunakan walker sampai dia mendapatkan kekuatan kembali dan bisa berjalan.
Terapi fisik dapat membantu agar mendapatkan tangan dan kaki lebih kuat dan belajar untuk bergerak. Terapi fisik dapat berupa program pelatihan yang akan membantu orang mendapatkan lebih baik.