SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengoleskan krim ke kulit wajah. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Cuaca sedang panas-panasnya, sebaiknya ketahui tips perawatan kulit komprehensif untuk cegah dampak buruk polusi udara dan radiasi sinar UV. Hal ini agar kulit wajah kamu tidak mengalami penuaan. Simak ulasannya di tips kecantikan kali ini.

Dokter spesialis kulit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Arini Astasari Widodo, MS, SpKK mengatakan perawatan kulit komprehensif dapat mencegah dampak gabungan dari polusi udara dan radiasi sinar ultraviolet (UV).

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

“Untuk melindungi kulit dari dampak gabungan polusi dan radiasi UV, penting mengadopsi rutinitas perawatan kulit yang komprehensif dan langkah-langkah pencegahan,” kata anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) itu seperti dikutip dari Antara pada Sabtu (24/6/2023).

Perawatan kulit komprehensif yang dimaksud Arini termasuk penggunaan tabir surya dengan spektrum luas secara teratur untuk memberikan perlindungan terhadap sinar UVA dan UVB.  Kemudian, penggunaan produk perawatan kulit yang kaya antioksidan untuk membantu menetralkan radikal bebas dan mengurangi peradangan.

Arini juga mengimbau untuk mencari tempat teduh, menggunakan pakaian pelindung, dan membatasi aktivitas di luar ruangan saat indeks UV sedang tinggi. “Menerapkan praktik gaya hidup sehat seperti hidrasi yang cukup, diet seimbang, dan olahraga teratur juga dapat mendukung kesehatan kulit secara keseluruhan dan meningkatkan ketahanan terhadap stres lingkungan,” tambah dia.

Perubahan iklim, dikatakan Arini menyebabkan peningkatan yang mengkhawatirkan pada indeks UV dan tingkat polusi udara. Kombinasi antara polusi dan radiasi UV pun menjadi ancaman serius bagi kesehatan kulit.

“Kombinasi polusi dan radiasi UV menciptakan lingkungan yang lebih merugikan bagi kulit kita, bahkan daripada polusi atau UV nya saja secara individual. Kombinasi ini menyebabkan lebih tingginya dampak negatif radikal bebas yang menjadi berkali lipat,” kata Arini yang juga lulusan Harvard Medical School itu.

Ia menjelaskan, kombinasi polusi dan radiasi UV menyebabkan produksi radikal bebas yang dapat menimbulkan stres oksidatif dan peradangan pada kulit.

Radikal bebas sendiri diketahui merupakan molekul yang sangat reaktif yang merusak komponen seluler, termasuk DNA, protein, dan lipid. Kerusakan tersebut menyebabkan penuaan dini, melemahnya barrier kulit, peningkatan sensitivitas kulit, dan meningkatkan risiko kambuhnya masalah kulit sebelumnya seperti jerawat, eksim, dan rosacea.

Campuran polutan dan radiasi UV juga dapat menimbulkan pembentukan smog. Smog adalah sumber radikal bebas yang kuat, yang memperkuat efek negatifnya pada kulit.  Melihat seriusnya bahaya kombinasi polusi dan radiasi UV di akibat perubahan iklim tersebut, Arini menegaskan pentingnya melindungi kulit.

“Dengan memprioritaskan perlindungan kulit dan mengadopsi langkah-langkah pencegahan, kita dapat menjaga kulit yang lebih sehat dan tangguh dalam lingkungan yang terus berubah,” katanya.

Di samping menyarankan melakukan perawatan kulit komprehensif, ia juga menekankan pentingnya penelitian berkelanjutan, peningkatan kesadaran masyarakat, dan upaya kolaboratif dalam mengatasi dampak gabungan polusi dan radiasi UV pada kesehatan kulit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya