SOLOPOS.COM - Ilustrasi jemaah haji beribadah di depan Ka'bah. (Freepik).
Solopos.com, SOLO — Hukum haid saat umrah maupun haji banyak ditanyakan oleh umat Islam mengingat sebentar lagi masuk dalam musim haji 2023 pada Juni 2023 mendatang.
Haid atau menstruasi merupakan kodrat setiap perempuan yang secara normal dialami setiap sebulan sekali. Ketika haid, mereka dilarang untuk melakukan ibadah, seperti salat, berpuasa, hingga berhubungan intim.
Selain itu, perempuan haid juga dilarang untuk tawaf, yakni berjalan mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali saat umrah dan haji.
Hukum perempuan haid saat tawaf umrah maupun haji tersebut seperti dijelaskan dalam hadis berikut ini. “Kerjakan apa saja yang dilakukan oleh orang yang menunaikan ibadah haji kecuali tawaf di Tanah Suci hingga engkau suci.” (HR. Muslim).
Hal ini membuat muslimah yang sedang haid belum bisa melaksanakan rangkaian umrah secara lengkap setibanya di Makkah. Lalu, apa yang harus dilakukan mereka?
Juru Bicara Penyelenggara Perjalanan Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Fauzin, bagi jemaah haji perempuan yang berhalangan umrah karena haid, dapat memperhatikan tiga hal berikut. Pertama, menunggu sampai masa haidnya selesai, lalu mandi wajib dan melaksanakan umrah.
“Jika sampai mendekati masa wukuf halangannya belum selesai, agar minum obat sesuai petunjuk dokter untuk menghentikan haidnya. Jika sudah bersih, melakukan mandi wajib dan melaksanakan umrah wajib,” ujar Fauzin tentang hukum perempuan haid saat umrah, dilansir laman resmi Nahdlatul Ulama (NU online), Minggu (26/6/2022).
“Jika langkah minum obat tidak memungkinkan dan waktu segera tiba, dapat mengubah niatnya dari haji Tamattu’ menjadi haji Ifrad, yaitu mengerjakan haji tanpa melaksanakan umrah,” tambah Fauzin.