SOLOPOS.COM - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek (JIBI/Solopos/Antara)

Perlindungan konsumen yakni terkait kandungan klorin pada pembalut dan pantyliners dinyatakan aman oleh Kemenkes.

Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemkes) angkat bicara menanggapi kabar soal klorin yang terdapat dalam pembalut wanita.

Promosi Top! BRI Masuk Daftar 20 Perusahaan Top yang Perlu Diperhatikan Tahun 2024

Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Maura Linda Sitanggang, mengatakan klorin tidak berbahaya jika ditemukan dalam jumlah sedikit, dan hanya beracun jika termakan atau terminum.

“Klorin itu berbahaya jika termakan atau terminum. Jadi klorin itu dilarang digunakan dalam makanan dan minuman,”  kata dia di rumah dinas Menteri Kesehatan, Jl. Denpasar Raya, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (7/7/2015).

Dengan kata lain, Linda mengatakan pembalut yang saat ini beredar aman digunakan. Ia juga meluruskan soal Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No. 472/1996 yang dikatakan melarang penggunaan klorin karena bersifat racun dan iritan.

Linda menambahkan Permenkes tersebut dimaksudkan untuk melarang penggunaan klorin dalam pembuatan obat dan makanan.

Soal temuan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Linda beranggapan mungkin saja yang dimaksudkan adalah dioxine.

“Kalau klorin selama tidak tertelan ya tidak berbahaya. Mungkin yang dimaksud adalah dioxine, karena dioxine mudah menguap dalam suhu panas. Ini yang bisa menyebabkan kulit iritasi dan kanker,” ungkap dia.

Diberitakan sebelumnya, YLKI menemukan kandungan klorin pada 9 merek pembalut dan 7 merek pantyliner yang dijual di Indonesia. Bahan tersebut dinilai bisa memicu iritasi dan bahkan kanker.

Pada kesempatan yang  sama, Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan soal iritasi dan gatal-gatal akibat pembalut merupakan kasus individual.

Artinya kasus ini hanya terjadi pada beberapa orang dan bukan akibat dari kesalahan suatu produk.

“Jadi masyarakat tenang saja. Pembalut yang sekarang beredar di masyarakat sudah lulus tes dan aman digunakan,” tutur Menkes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya