SOLOPOS.COM - Jumpa pers Solo Batik Fashion #12 di Hotel Solia, Sabtu (26/9/2020) siang. (Ika Yuniati/Solopos)

Solopos.com, SOLO--Upaya pelestarian batik terus dilakukan sejumlah pihak. Termasuk di masa pandemi ini. Salah satunya dengan tetap menyelenggarakan Solo Batik fashion (SBF) 2020 dengan konsep daring dan luring. Panitia ingin gelora mencintai batik terus ada meskipun sedang wabah. Mengingat batik adalah warisan budaya yang harus dijaga bersama-sama.

Untuk itu panitia menggarap fashion show terbatas dengan tema Pesona Batik Nusantara, Jumat - Sabtu (2-3/10) di Grand Ballroom, The Sunan Hotel Solo. Acara juga disiarkan langsung di kanal YouTube Solo Batik Fashion 2020, dan Pariwisata Solo.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Ketua SBF 2020 Joko SSP membagi acara dalam dua sequence. Pada sesi pertama mereka menyuguhkan keberagaman batik Nusantara. Dengan menggandeng desainer dari luar Jawa seperti Aceh, dan Batam. Pada sesi selanjutnya mereka pamer batik Jawa dalam tema Tribute to Didi Kempot.

Di Luar Dugaan, Ternyata Ini Penyebab Utang Rp895 Juta Cawali Solo Gibran

Sequence khusus untuk mendiang maestro campursari Didi Kempot tersebut bakal diisi beberapa desainer Solo. Diiringi lagu-lagu Didi yang diaransemen ulang.
“Pada sesi kedua nanti fashion show diiringi lagu Mas Didi Kempot yang sudah kami aransemen ulang. Juga ada penampilan isteri dan putra Mas Didi. Ini sebagai bentuk dan hormat kami pada Mas Didi,” terang Joko.

Lebih lanjut Joko mengatakan agenda SBF ke-12 bakal dimeriahkan 25 desainer Solo dan beberapa dari luar Jawa. Total ada sekitar 200 rancangan yang akan dipamerkan. Potongan busananya diserahkan pada desainer mulai gaya kasual, dress, maupun busana formal.

Gotong Royong

Dalam jumpa pers di Hotel Solia, Sabtu (26/9), Joko mengatakan SBF tahun ini didukung banyak pihak secara ‘gotong-royong’. Ada yang menyumbang peralatan panggung, sumbang konsep, karya, dan lainnya. Hal itu terpakasa mereka lakukan karena minimnya anggaran di masa pandemi ini.

“Kami merasa harus tetap menyelenggarakan SBF di tengah segala keterbatasan. Kalau tidak kita yang melestarikan ya siapa lagi,” terang Joko.

Lebih lanjut Joko berharap SBF mampu mendorong promosi batik hingga level nasional maupun internasional. Desainer lain dari luar Jawa sengaja dilibatkan agar nantinya tercipta kolaborasi karya.

Jangan Pakai Kekerasan, Ini Cara Menghentikan Kebiasaan Anak Berbohong

“Semoga nantinya ada saling kolaborasi misal orang Aceh atau Batam merancang busana dari batik Solo dan batik mereka. Dengan tujuan melestarikan hasil karya luhur tradisi budaya bangsa Indonesia dan meningkatkan kualitas produk dalam negeri, Solo Batik Fashion 2020 ini akan digelar dengan konsep busana siap pakai,” tambahnya.

Tak hanya pamer busana, panitia juga mendatangkan beberapa penyanyi langsung. Yakni grup musik Lare Jawi beserta keluarga Didi Kempot, dan penyanyi remaja Woro Mustiko Siwi. Isteri mendiang Didi, Yan Vellia, mengaku senang diajak terlibat dalam agenda tersebut.

Dalam kesempatan itu Yan mengatakan pihak keluarga mengijinkan penggunaan lagu Didi sebagai pengiring Fashion Show. Mengingat misinya sangat mulia yakni untuk pelestarian batik. Selaras dengan apa yang dilakukan Didi sekeluarga selama ini yang selalu mengenakan batik di setiap pementasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya