Lifestyle
Minggu, 8 April 2012 - 10:34 WIB

PROPERTI: Interior “Tenang” Ndalem Gamelan

Garth Antaqona  /  Jibi  /  Harian Jogja  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Interior Ndalem Gamelan (JIBI/Harian Jogja/Garth Antaqona)

Interior Ndalem Gamelan (JIBI/Harian Jogja/Garth Antaqona)

Meski disewakan untuk penginapan tamu, bentuk Ndalem Gamelan secara keseluruhan adalah rumah tinggal. Bentuk bangunan dipertahankan kuno, interior ditata dengan konsep heritage yang menenangkan.

Ndalem Gamelan di Jalan Gamelan Nomor 18, kawasan jero beteng (dalam lingkup beteng Keraton) berdiri di tanah seluas 800 meter persegi. Bangunan ini didirikan sekitar awal tahun 1900 dan mengalami beberapa kali renovasi.

Advertisement

Bangunan rumah utama terdiri dari dua bagian yaitu ruang tamu yang ditandai dengan lantai bercorak ramai dan bagian samping rumah yang berlantai kuning polos. Dua kamar tidur utama langsung menghadap ruang tamu.

Lantainya dari tegel (antique cement tile) buatan pabrik yang menjaga tradisi proses pembuatan sejak zaman penjajahan Belanda sampai sekarang. Dari samping rumah,  masih dibiarkan bertegel asli atau tua, ada pintu langsung ke trotoar jalan.

Selain itu, ada rumah belakang beserta taman yang terpisah dari bangunan rumah utama. Rumah belakang yang dilengkapi teras ini tidak setua bangunan rumah utama.

Advertisement

Hampir seluruh tembok rumah utama masih asli, begitu pula pintu dan tiang-tiang jatinya. Ruang tamu berundakan merupakan sisa budaya masa silam. Saat masih terdapat perbedaan strata sosial, diundakan ini biasa abdi dalem duduk di lantai berkomunikasi dengan pemilik rumah.

Ada ruang atau kamar kecil tanpa pintu di tepat tengah ruang tamu disebut sentong yang sebenarnya merupakan bagian utama rumah. Samping rumah (tegel kuning polos), dulu biasa digunakan untuk menerima tamu dengan strata sosial lebih rendah.

Maria Bibiana, 31, Pengelola rumah Ndalem Gemelan menjelaskan jika rumah ini sebenarnya telah mengalami restorasi di akhir 2006. Pada saat itu, Heroe Soelistiawan, pemilik Ndalem Gemelan melakukan restorasi rumah yang dibelinya dari pemilik sebelumnya. Melihat bentuk rumah yang tidak terawat, pemilik berinisiatif melakukan restorasi.

Advertisement

“Restorasi hanya dilakukan 20 persen meliputi pembenahan bentuk fisik, genteng, cat pintu, serta renovasi interior dalam rumah,” ungkap Maria, Rabu (28/3) ketika ditemui Harian Jogja.

Pemilik tetap mempertahankan bentuk asli bangunan, seperti tembok serta tulang bangunan yang terbuat dari kayu. Pemilik juga mempertahankan warna cat asli, diantaranya dengan mempergunakan warna–warna keraton seperti hijau dan kuning pada pintu, serta warna putih gading untuk tembok. Seluruh restorasi dilakukan dalam waktu enam bulan.
“Untuk mempertahankan bentuk asli bangunan, tembok tetap di buat dengan campuran batu kapur, layaknya rumah–rumah zaman dahulu,” kata Maria.

Sebagian besar interior Ndalem Gamelan mempergunakan funiter yang unik, dan kuno. “Warna yang dipilih untuk funitur berwarna gelap. Pemilik ingin mendukung nuansa ketenangan rumah dengan warna–warna kalem pada funiter,” jelas Maria.

Sekeliling rumah juga ditata dan dihiasi tanaman hijau. Halaman depan, juga taman yang menyatu dengan sumur tradisional. Ndalem Gamelan adalah representasi masa kini mempertahankan keaslian bangunan warisan budaya.

Advertisement
Kata Kunci : Interior NDALEM GAMELAN
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif