Lifestyle
Selasa, 25 Desember 2012 - 19:31 WIB

PROSTITUSI PELAJAR DI WONOGIRI: Cari Pelanggan Lewat Facebook

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tersangka jaringan prostitusionline diperlihatkan pihak kepolisian di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (7/12/2012). Polisi menangkap tiga operator jasa prostitusi online dan lima pekerja seks komersial (PSK) berikut barang bukti berupa uang Rp3,97 juta, empat bungkus tisu basah, dua potong anduk, 20 lembar kartu diskon dan empat lembar key card hotel. (JIBI/SOLOPOS/Antara/Dhoni Setiawan)

Tersangka jaringan prostitusionline diperlihatkan pihak kepolisian di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (7/12/2012). Polisi menangkap tiga operator jasa prostitusi online dan lima pekerja seks komersial (PSK) berikut barang bukti berupa uang Rp3,97 juta, empat bungkus tisu basah, dua potong anduk, 20 lembar kartu diskon dan empat lembar key card hotel. (JIBI/SOLOPOS/Antara/Dhoni Setiawan)

WONOGIRI– Dalam beberapa pekan ini, Wonogiri dikejutkan perilaku pelajar yang terlibat prostitusi. Ada banyak cara yang dilakukan Mawar (bukan nama sebenarnya) yang menyebutkan dirinya sebagai perantara, untuk menarik para lelaki hidung belang.

Advertisement

Salah satunya yang paling populer melalui media sosial Facebook. Dari sanalah, segala informasi terkait data diri, nomor telepon bisa didapatkan dan lekas menyebar ke teman-temannya.

Pengamatan JIBI/SOLOPOS dari akun Facebook milik Mawar, pertemanan Mawar dengan berbagai orang mencapai 4.240 orang. Dari wall, terbaca setiap status dan foto yang diunggah Mawar dipenuhi komentar yang mengarah pada ajakan perbuatan cabul.

Belakangan ini, ibu Mawar sedih. Putri sulungnya dikeluarkan dari sebuah SMK swasta lantaran tingkah lakunya yang dianggap bikin malu pihak sekolah. Tak hanya itu, warga sekitarnya dibikin meradang lantaran gerah dengan ulah Mawar.

Advertisement

“Beberapa waktu lalu, 50-an warga geruduk rumah kami. Mereka merasa risih dengan ulah anak kami,” kata perempuan paruh baya itu dengan mata berkaca-kaca.

Yang lebih mengejutkan, muncul kabar putrinya diduga kuat sebagai penyalur para pelajar putri kepada lelaki hidung belang. Meski ia mengakui anaknya tergolong nakal, perempuan itu tetap tak percaya anaknya sebagai pengendali trafficking. “Itu fitnah besar,” katanya sambil menyuapi dua buah hatinya yang masih kecil-kecil.

Pegiat LSM Masyarakat Wonogiri Peduli Perempuan dan Anak (MWPPA), Siti Muslimah, menyatakan fenomena tindakan asusila yang merambah Kota Gaplek akhir-akhir ini sudah sampai tahap mengkhawatirkan.

Advertisement

Dalam setahun terakhir, kasus tersebut bukan saja mengalami peningkatan, melainkan mengalami ledakan cukup fantastis. “Aparat dan Pemkab tak tegas, kalangan pendidik cuci tangan dan orangtua tak peduli. Ini adalah bom waktu di Wonogiri,” katanya.

Baca:
Prostitusi Pelajar di Wonogiri: Tak Asal Pilih Konsumen

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif