SOLOPOS.COM - Ilustrasi proses belajar-mengajar SMP. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Usulan psikolog Denmark ini bisa jadi mengundang kontroversi.

Solopos.com, SOLO — Tips Pendidikan dari Profesor Christian Graugaard, seorang guru besar Aalborg University, ini bisa jadi mengundang kontoversi jika diterapkan di Indonesia dan negara-negara lain yang membanggakan adat ketimuran.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Belum lama ini, ia mengemukakan perlunya memasukkan materi pelajaran pornografi dalam kurikulum pendidikan.

Bukan tanpa alasan. Sebagaimana dikutip Solopos.com dari Times of India, Selasa (7/9/2015), Graugaard menjelaskan tips pendidikannya itu panjang lebar. Menurut dia, materi pelajaran pornografi dalam kurikulum pendidikan dapat meningkatkan ketelitian dan daya kritis siswa.

Dijelaskan Graugaard, dengan adanya materi pelajaran pornografi dalam kurikulum pendidikan, maka siswa diharapkan dapat membedakan antara realitas hubungan seksual dan aksi pelecehan seksual.

Dengan begitu, simpulnya, siswa akan mampu melindungi dirinya sendiri dari kemungkinan melakukan atau pun mengalami tindak pelecehan seksual.

Meskipun menganggap masuk akal masuknya pornografi dalam kurikulum pendidikan, Gaugaard menegaskan pula perlunya membatasi siswa peserta pelajaran pornografi tersebut. Mata pelajaran Pornografi, menurut dia hanya tepat diberikan kepada siswa kelas VIII dan IX.

Gaugaard juga memberi catatan, pengajar yang menyampaikan materi pelajaran Pornografi haruslah seorang pengajar yang terlatih dan berwawasan. Jika syarat itu tidak terpenuhi, kata dia, maka pertanyaan kritis siswa tak akan terjawab dengan baik.

“Usulan saya adalah untuk secara kritis membahas pornografi dengan siswa kelas VIII dan kelas IX, sebagai bagian dari strategi pembelajaran yang masuk akal, yang dilakukan oleh guru terlatih,” kata Guagaard.

Di Denmark, pendidikan mengenai seks diwajibkan di sekolah-sekolah sejak tahun 1970. Sementara itu, materi pornografi kini telah masuk dalam kurikulum pembelajaran di beberapa sekolah Denmark.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya