SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Solopos.com)–Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan gangguan pencernaan menjadi penyakit yang paling potensial dialami kaum muslim yang sedang menjalankan puasa Ramadan.
Untuk mencegahnya harus mengonsumsi menu makanan seimbang, mengandung cukup cairan/mineral dan vitamin. Penjelasan itu disampaikan Kepala Puskesmas Sibela Mojosongo, Jebres, Wahyu Indianto, saat ditemui wartawan Kamis (4/8). “Atasi ancaman ISPA dan gangguan pencernaan dengan menu seimbang. Hindari makanan yang ekstrem seperti terlalu pedas dan asam,” katanya.
Selain pola makan sehat, masyarakat juga diminta menjaga kondisi fisik dari kelelahan. Rutinitas baru selama puasa yakni bangun pagi untuk makan sahur dan tidur malam karena ibadah, bisa memantik kondisi fisik drop. Jam istirahat termasuk tidur harus cukup. Bisa dengan melakukan rutinitas tidur siang atau sore.
“Olahraga sebaiknya sore hari. Begitu keringat keluar, langsung bisa segera rehidrasi,” imbuhnya.
Olahraga juga tidak boleh diforsir. Idealnya dilakukan dua hingga tiga kali sepekan. Itu pun dengan jenis olahraga ringan seperti aerobik, joging, mengayuh sepeda atau renang. Salah satu ancaman selama bulan Ramadan yakni kondisi cuaca yang cukup panas pada siang hari namun dingin pada malam hari. Menghadapi cuaca seperti ini masyarakat perlu berhati-hati. “Pada akhir bulan biasanya angka pasien maag meningkat,” ungkap dia.
Wahyu melanjutkan commond cold atau panas dingin termasuk juga gangguan ISPA, menduduki peringkat atas penyakit yang paling banyak dialami pasien rawat jalan Puskesmas Sibela. Hampir tiap bulan persentase penderita penyakit ini menduduki rangking tertinggi disusul myalgia atau keju kemeng, hipertensi, paringitis dan gastritis. Seperti bulan April lalu dari 1.617 pasien rawat jalan, 290 orang merupakan pasien panas dingin.
kur