SOLOPOS.COM - Kawasan Solo Baru (JIBI/Solopos/Dok)
Seiring makin berkembangnya iklim investasi di Soloraya, geliat bisnis properti terutama rumah toko (ruko) kian bergairah. Hal ini terlihat kian menjamurnya ruko yang berdiri di pusat Kota Solo maupun di pinggiran kota. Menurut salah satu pegawai pemasaran yang mengembangkan perumahan dan ruko di Bolon, Colomadu, Avis, perkembangan ruko di Colomadu berkembang positif. Para pengembang menilai selain rumah dan toko, membangun ruko sama menjanjikannya dalam hal investasi masa depan.
“Di setiap lokasi perumahan, kami selalu menyediakan space (ruang) untuk membangun ruko namun sifatnya made by order, pesan dulu baru dibangun,” kata dia. Dan hasilnya, para konsumen pun gayung bersambut, menanggapi positif dengan banyaknya peminat ruko. Kondisi ini menandakan berinvestasi ruko sama menguntungkannya dengan berinvestasi rumah. Selain di Bolon, Colomadu, Karanganyar, pihaknya juga mulai mengembangkan ruko di daerah Bulan, Wonosari, Klaten.
Avis melihat Wonosari, Klaten belum seramai di Solo dan sekitarnya sehingga belum banyak persaingan ruko. Di lokasi itu pula, disediakan lokasi yang cocok untuk dibangun ruko. “Selain mengembangkan rumah, mengapa tidak sekalian ruko, itu juga lebih menjanjikan, bisa dijadikan tempat usaha sekaligus tempat tinggal, apalagi belum banyak pesaingnya,” imbuh dia. Jarak Wonosari dengan Jl Solo-Jogja sekitar dua kilometer. harga per unit Rp80 jutaan.
Salah satu keluarga pengelola sekaligus pengguna ruko di kompleks Masjid Riyadh, Pasar Kliwon, Abdillah, menuturkan memiliki toko di lokasi strategis memang menguntungkan. Terlebih, di lokasi itu sering digelar acara-acara besar yang mendatangkan massa puluhan ribu orang. “Saat hari biasa seperti ini memang tidak ramai. Tapi saat acara pengajian bulanan, ramai sekali,” kata Abdillah yang memilih berdagang buku dan kaset islami.
