Solopos.com, SOLO — Panasnya suhu udara Kota Solo siang itu mendadak sirna saat Solopos.com memasuki halaman rumah yang beralamat di Jl. Mawar No. 34, Badran RT005/RW009, Kelurahan Purwosari, Senin (17/3/2014) lalu. Begitu pula udara di dalam ruangan yang sejuk meskipun tanpa AC. Bagaimana bisa?
Halaman rumah berpagar kayu itu dipenuhi aneka macam tanaman sehingga membuat udara terasa sejuk. Sebuah pohon nangka yang sedang berbuah berdiri dengan rindang di halaman rumah yang menghadap ke selatan tersebut.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Sebuah pintu yang dikelilingi ornamen ukiran yang indah menyita perhatian. Tak hanya ornamen ukiran yang membuat pintu itu terlihat unik, melainkan juga tidak adanya lubang kunci untuk membuka pintu itu dari depan. Pintu itu dikunci menggunakan peralatan sederhana yakni memakai palang kayu yang dipasang melintang di belakang.
Saat pintu itu dibuka, terdengar suara sedikit gaduh karena palang kayu yang berfungsi sebagai kunci itu harus dicopot dari tempatnya. “Saya tidak tertarik menggunakan kunci modern. Palang kayu itu membuat kesan unik. Pintu ini hanya bisa dibuka dari dalam rumah,” ujar sang pemilik rumah, Eddy Kartono, 67, saat menerima kedatangan Solopos.com.
Pensiunan karyawan PT Pertamina ini mengaku rumah seluas sekitar 200 meter persegi yang berdiri di atas lahan seluas 415 meter persegi itu didesain sendiri dibantu seorang rekan yang ahli di bidangnya. Rumah itu dibangun dengan meminimalkan penggunaan dinding. Ventilasi dibuat di banyak sisi sehingga memudahkan udara masuk ke dalam rumah.
Pada bagian tengah rumah ini terdapat void atau ruang terbuka setinggi tujuh meter. Dinding void di sebelah utara terbuat dari kaca sehingga memudahkan masuknya cahaya matahari ke dalam rumah. Dengan begitu, bagian dalam rumah ini terang tanpa lampu. “Tidak adanya sekat membuat saya lebih mudah mengontrol kondisi rumah. Cukup dengan berdiri di depan kamar saya di lantai dua, saya bisa memantau suasana di setiap sudut rumah,” jelas Eddy.
Kendati tanpa AC, udara di dalam rumah ini tetap terasa sejuk. Hal ini dikarenakan adanya proses evaporasi dari dua kolam ikan yang terletak di dalam dan bagian belakang rumah. Percikan air mancur dalam kolam itu mampu menghasilkan evaporasi atau penguapan sehingga membuat udara di dalam rumah tidak terasa panas.
Permukaan lantai satu rumah itu menggunakan lapisan batu marmer, sementara permukaan lantai dua menggunakan lapisan kayu. Rumah ini hanya memiliki tiga kamar tidur, namun disediakan ruangan khusus bagi tamu yang ingin menginap di belakang rumah. Ruangan kecil menyerupai rumah pohon itu berdiri terpisah dengan bangunan rumah. Antara lantai satu dan lantai dua dihubungkan oleh sebuah tangga yang terbuat dari kayu dengan anak tangga yang tidak terlalu tinggi membuat setiap orang yang menitinya tidak lekas capek. (JIBI)