Lifestyle
Sabtu, 28 Mei 2011 - 06:19 WIB

Santap pizza, di Solo banyak pilihannya

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - VOLCANO -- Pizza Volcano, jagoan dari Via Roma Pizzeria, Solo, yang konon terinspirasi dari peristiwa letusan Gunung Merapi. (JIBI/SOLOPOS/Mohammad Ayudha)

Coba sebutkan makanan Italia yang paling terkenal. Pasti nama pizza yang paling cepat muncul di daftar presensi kita. Memang masih banyak makanan Italia yang sebenarnya tak kalah akrab seperti spaghetti. Namun mungkin karena alasan kepraktisan dan selera nama pizza lebih banyak disebut.

VOLCANO -- Pizza Volcano, jagoan dari Via Roma Pizzeria, Solo, yang konon terinspirasi dari peristiwa letusan Gunung Merapi. (JIBI/SOLOPOS/Mohammad Ayudha)

Advertisement
Selain di gerai pizza yang merupakan bagian dari jaringan, di Solo Anda juga bisa menikmati sajian pizza yang bisa dibilang cita rasanya mendekati pizza yang “asli.” Artinya, adonan pizza betul-betul dimasak dengan menggunakan tungku kayu bakar, bukan oven listrik modern.

Mari kita sambangi Resto O Solo Mio di Jl Slamet Riyadi 253, tak jauh dari perempatan Ngapeman, dekat Hotel Novotel dan Ibis. Di resto yang terletak di bangunan kuno ini, Anda akan menjumpai aneka macam piza yang khas. Kalau Anda terbiasa mengudap piza berukuran tebal mirip roti, di sini pizzanya lebih tipis. Namun, rasa orisinal beragam topping mulai dari daging sampai sayuran akan terasa lebih nendang.

Lantaran piza dimatangkan dengan cara dibakar di tungku, aroma piza yang menyeruap pun berbeda dari kebanyakan. Kalau dicermati, aroma khas asap lebih terasa . “Yang paling jadi favorit di sini meet lover. Kalau untuk pasta, Fettucini dan lasagna masih jadi idola,” ungkap Manager O Solo Mio, Ratni.

Advertisement

Nah, sensasi rasa piza yang tak kalah nikmat juga dihadirkan Via Roma Pizzeria Jl Slamet Riyadi 275, kawasan Museum Radya Pustaka Solo di kompleks Sriwedari. Di sana ada menu yang barangkali belum Anda jumpai di pizzeria lainnya.

. Di sana ada satu menu pizza yang justru tak memperlihatkan indahnya toping. Bentuknya justru lebih mirip bakpau. Bedanya, ukurannya lebih besar karena diameternya sekitar 20 cm.

Uniknya, pada bagian atasnya ada sedikit lelehan yang berasal dari saus. Mirip lelehan lahar saat gunung merapi meletus. Benarlah rupanya menu ini memang terinspirasi letusan Gunung Merapi. “Makanya namanya Volcano karena terinspirasi dari erupsi gunung Merapi,” terang Surya Pronto, Food & Beverage Manager Via Roma Pizzeria.

Advertisement

Layaknya kedahsyatan Gunung Merapi, rasa aneka toping yang ternyata bersembunyi di balik kulit luarnya, juga dahsyat. Rasa daging sampai jamur tiram yang melengkapi piza seharga Rp 43.000 itu terasa betul keasliannya. Menurut Suryo, pizza khas Italia memang tipis dan rasanya lebih kriuk. Sedangkan pizza dengan jenis bread atau roti basah merupakan pizza yang khas Amerika.

Fetty Permatasari

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif