SOLOPOS.COM - Ilustrasi berjalan kaki (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Mungkin kita sudah sering mendengar anjuran untuk berjalan 10.000 langkah per hari. Hal ini bagi sebagian orang mungkin bisa membuat frustasi karena seperti ada target yang harus dicapai.

Sebenarnya, seberapa penting sih berjalan 10.000 langkah per hari? Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Lantas, dari mana asal 10.000 langkah per hari menjadi patokan untuk hidup sehat dengan aktivitas berjalan? Dilansir dari Liputan6.com, Kamis (18/3/2021), 10.000 langkah per hari tampaknya muncul dari pedometer nama dagang yang dijual pada 1965 silam oleh Yamasa Clock di Jepang.

Perangkat itu disebut “Manpo-kei” yang berarti “10.000 meter langkah”. Ini adalah alat pemasaran untuk perangkat dan sepertinya telah tersebar di seantero jagat sebagai target langkah harian.

Hal tersebut bahkan termasuk dalam target aktivitas harian oleh jam tangan pintar populer, seperti Fitbit. Di Roma Kuno, jarak sebenarnya diukur dengan menghitung langkah.

Baca Juga: 7 Makanan Pemicu Rambut Rontok, Apa Saja Ya?

Kata “mil” berasal dari frasa Latin mila passum, yang berarti 1.000-2.000 langkah. Orang-orang disarankan berjalan sekitar 100 langkah per menit yang berarti dibutuhkan sekitar 30 menit bagi rata-rata orang untuk berjalan sejauh satu mil, dan untuk mencapai target 10 ribu langkah mereka harus berjalan sekitar empat sampai lima mil dalam sehari.

Beberapa penelitian menunjukkan target 10.000 langkah per hari dapat meningkatkan kesehatan jantung, kesehatan mental serta menurunkan risiko diabetes sampai batas tertentu. Penelitian lain yang dilakukan oleh Harvard Medical School menunjukkan sekitar 4.400 langkah sehari sudah cukup untuk menurunkan resiko kematian pada perempuan, namun pada pria belum tentu mendapatkan hasil yang serupa. Semakin banyak langkah, semakin rendah risiko kematian bagi seseorang.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merekomendasikan orang dewasa untuk setidaknya beraktivitas fisik selama 150 menit dengan intensitas sedang atau 75 menit aktivitas berat dalam sepekan. Penelitian ini juga menunjukkan olahraga dengan intensitas rendah dapat meningkatkan kesehatan Anda, berjalan juga dapat berkontribusi pada 150 menit target aktivitas.

Beraktivitas juga dapat membantu mengurangi bahaya duduk dalam waktu lama. Penelitian telah menunjukkan orang yang duduk selama delapan jam atau lebih setiap harinya memiliki risiko kematian 59 persen lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang duduk kurang dari empat jam per hari.

Mereka turut menemukan orang yang beraktivitas fisik dengan intensitas sedang selama 60–75 menit per hari dapat menurunkan risiko kematian. Maka dari itu, beraktivitas jalan cepat dapat membantu Anda mengurangi efek negatif dari duduk terlalu lama.

Baca Juga: WHO: Manfaat Vaksin AstraZeneca Lebih Banyak Dibandingkan Efek Sampingnya

Penelitian terbaru dari University of Texas menunjukkan jika Anda berjalan kurang dari 5 ribu langkah sehari, maka tubuh akan kesulitan memetabolisme lemak keesokan harinya. Penumpukan lemak dalam tubuh dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit kardiovaskular dan diabetes.

Meningkatkan aktivitas fisik dengan berjalan dapat mengurangi risiko kematian dengan cara meningkatkan kesehatan tubuh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, termasuk mengurangi risiko terkena penyakit kronis seperti demensia, kanker tertentu serta diabetes tipe 2.

Berdasarkan penelitian saat ini di luar sana, tampaknya target 10.000 langkah per hari cukup sulit untuk dicapai, jika Anda ingin menambahkan jumlah langkah yang dilakukan setiap hari sekitar 2.000 langkah. Cara mudah lainnya adalah bergerak lebih setiap harinya termasuk berjalan ke tempat kerja atau sekadar berjalan-jalan santai dengan teman.

Nah, bagaimana? Dengan demikian enggak mustahil bukan mencapai target berjalan 10.000 langkah per hari?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya