SOLOPOS.COM - Ilustrasi memelihara kucing. (Freepik)
Solopos.com, SOLO – Kucing menjadi salah satu hewan favorit yang dijadikan peliharaan karena dipercaya mempunyai beragam manfaat. Apalagi kucing merupakan hewan berbulu dan menggemaskan bagi sebagian orang.
Seperti diketahui, kucing menjadi hewan peliharaan yang dapat dijadikan teman saat di rumah. Selain itu, memelihara kucing juga dipercaya mampu membantu mengurangi stres dan rasa kecemasan.
Hewan berbulu satu ini dapat menaikkan suasana hati dengan tingkah-tingkahnya. Bukan hanya itu, terdapat manfaat lainya dari memelihara kucing. Dikutip dari laman Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Selasa (25/7/2023) terdapat beberapa manfaat memelihara hewan satu ini, kira-kira apa saja?
Berikut ini segudang manfaat memelihara kucing, yang salah satunya bisa mengurangi risiko serangan jantung.
Menurut Dr Adnan Qureshi, seorang penulis senior, berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan, dikatakan orang yang memelihara kucing cenderung memiliki risiko terkena serangan jantung 30% lebih rendah dibanding mereka yang tidak memelihara hewan berbulu yang satu ini.
Dengan memelihara hewan, dipercaya dapat membantu menghilangkan stres. Hal ini dikarenakan pemilik kucing memiliki detak jantung yang lebih rendah sehingga berpengaruh baik terhadap tekanan darah dan tingkat stres.
Sebuah studi menemukan manfaat memelihara kucing cenderung bisa terhindar dari depresi, tekanan darah tinggi, serta trigliserida yang tinggi.
Menurut penelitian yang dipublikasikan Scientific American, dengkuran kucing memiliki pola yang konsisten, yaitu berkisar antara 25 dan 150 Hertz. Frekuensi ini mampu meningkatkan penyembuhan dan kepadatan tulang. Sehingga dengkuran kucing pun disebut sebagai terapi.
Manfaat memelihara kucing lainnya ialah mampu membantu penyembuhan berbagai penyakit. Sebuah penelitian menyebutkan kucing mampu membantu pasien Alzheimer agar lebih stabil. Tak hanya itu, bagi pasien yang mengalami serangan jantung, memelihara kucing dapat membantunya bertahan lebih lama.
Diketahui umumnya anak yang mengalami autisme memiliki masalah sensorik. Anjing dan kucing merupakan hewan yang mampu membantu kegiatan integrasi sensorik. Pada banyak kasus autisme, hewan disebut mampu mengurangi sensitivitas sensorik, serta meningkatkan kemampuan untuk terhubung secara sosial dengan orang lain. Akan tetapi, hal ini membutuhkan penelitian lebih lanjut.